Jakarta (armnews) – Komando Laskar Islam (KLI) melakukan klarifikasi atas sejumlah fakta yang berkembang seputar insiden Monas yang terjadi hari Ahad(1/6) kemarin di Lapangan Silang Monas, Jakarta. Panglima KLI Munarman mengoreksi pemberitaan hari ini yang menyatakan bahwa penyerangan dilakukan oleh Front Pembela Islam (FPI).
“Saya membuka berita-berita hari ini, ada akurasi yang sangat parah yang menyatakan bahwa FPI yang menyerbu. Hari ini, saya katakan bahwa yang kemarin mendatangi Monas adalah Komando Laskar Islam, yang merupakan gabungan dari laskar-laskar seluruh ormas Islam Indonesia. Perlu ditegaskan bahwa aksi kemarin merespon undangan terbuka dan untuk mengamankan aksi tolak kenaikan harga BBM, ” papar Munarman kepada para wartawan di Markas FPI, kawasan Petamburan, Jakarta Pusat, Senin (2/6) siang ini.
Menurutnya, aksi ini dalam rangka mengamankan tolak kenaikan BBM adalah legal berdasarkan undangan terbuka, tetapi ketika kumpul di Istiqlal pihaknya mengetahui AKKBB tetap melanjutkan aksinya yang mencuri momentum peringatan lahirnya Pancasila 1 Juni.
“Perlu ditegaskan bahwa aksi kemarin merespon undangan terbuka dan untuk mengamankan aksi tolak kenaikan harga BBM. Sementara, aksi yang mereka lakukan (AKKBB) itu memang untuk menyatakan dukungan kepada Ahmadiyah, bukan untuk peringatan hari Pancasila. Saya lihat ada spanduk yang bertuliskan tolak SKB Ahmadiyah, ” jelasnya
Sebelum memulai jumpa pers, KLI yang didampingi oleh Forum Umat Islam FUI) dan Tim Pengacara Muslim (TPM) memutar sebuah video yang memperlihatkan seorang peserta aksi berkaos putih dengan sebuah pita merah putih di lengan kirinya sempat mengeluarkan sebuah senjata api.
“Yang menggunakan pita merah itu adalah massa AKKBB. Kalau memang mereka aksi damai, untuk apa bawa senjata api. Kami juga mengklarifikasi pernyataan yang menyatakan bahwa kami menganiaya wanita, anak-anak dan orang cacat. Itu sama sekali tidak benar, fitnah belaka!, ” tegasnya.
Munarman kemudian memanggil seorang bocah kecil yang tertangkap beberapa kamera, tersudut di dinding dan menangis. Bocah itu adalah anak dari salah satu anggota KLI, Ustadz Tubagus Sidik.
“Aksi AKKBB adalah bentuk provokasi untuk menantang Islam. Pendukung Ahmadiyah telah dengan sengaja melibatkan orang-orang non-Islam yang tidak sepatutnya ikut campur dalam urusan umat Islam terkait Ahmadiyah, sehingga berpotensi untuk memperluas konflik antarumat beragama, ” lanjut dia.
Menanggapi adanya laporan kepada Mabes Polri atas insiden tersebut, Munarman menyatakan tak gentar.(eramuslim)
Sumber: Eramuslim