JAKARTA (Arrahmah.com) – Terkait aksi satu juta umat Islam 4 November mendatang yang akan mengepung Istana Negara menuntut Ahok diadili, Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH. M. Zaitun Rasmin mengatakan umat Islam dalam menyikapi kasus penistaan agama yang dikatakan calon gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama alias Ahok sangat dewasa dalam berdemo.
Aksi unjuk rasa ulama dan umat Islam, ujarnya, sesuai dengan prosedur dan melaporkan ke polisi.
“Contoh ada kejadian baru-baru ini yang lagi ramai soal penistaan Al Quran. Ini yang nyata di Indonesia orang melakukan protes atas penistaan agama yang dilakukan Ahok. Umat Islam sangat dewasa dan melapor ke polisi,” kata KH Zaitun dalam dialog RRI, Senin (31/10/2016).
Menurut KH Zaitun, yang melakukan unjuk rasa tersebut diopinikan sebagai orang yang berpaham Islam radikal. Ini yang teropini negatif. “Ini yang jadi pertanyaan saya,” ujarnya.
Terkait paham radikal, katanya, terus terang MUI tidak menemukan ada sesuatu yang spesifik yang diarahkan dan memang sangat massif menyerang umat Islam dan bangsa Indonesia. “Itu sangat jelas,” imbuhnya.
“Sekarang ini sudah ada diktator di era sosial media dalam negara kita yang bisa membuat keputusan radikal. Keputusan yang luar biasa dengan tidak nampak siapa yang melakukannya. Istilah kita yang nyata menjadi tidak nyata, dan yang nyata menjadi tidak nyata,” teranngya.
Terkait santri dan kalangan pesantren yang berdemo, ucapnya, santri tentunya mendapatkan informasi dan terbiasa dengan bertabayun dan mengkonfirmasi ulang kepada ulama dan kiainya.
“Kedua dalam menyikapi dan tindakan tersebut sudah terbiasa mereka sowan kepada Kiai dan Ustadz yang mengarahkannya. Jadi sebetulnya di situ. Cuma massifnya dan serangnnya luar biasa,” pungkasnya.
(azm/arrahmah.com)