JAKARTA (Arrahmah.com) – Menyinggung Aksi Bela Islam 4 November hari ini, Ketua Umum Ikatan Da’i Indonesia (IKADI) Prof. Dr. KH. Ahmad Satori Ismail mengajak umat Islam untuk menggunakan senjata lain, selain berorasi untuk menyampaikan pendapatnya. Senjatanya adalah dengan doa. Karena doa itu senjatanya kaum muslimin dan mukminin.
“Bangunlah di keheningan malam dengan tahajud, agar Allah menolong orang-orang yang beriman mengalahkan orang-orang kafir,” pesan KH. Ahmad Satori mengajak.
Terpenting, dalam melakukan aksi bela Islam 4 November, ungkapnya, dilakukan dengan cara yang damai, tidak anarkis. Biarlah proses hukum terus berjalan. Jika usaha telah dilakukan, serahkan segala urusan pada Allah.
Sementara bicara media sosial atau Medsos, KH. Ahmad Satori mengakui, dahsyatnya pengaruh medsos. Fungsi media sosial bisa bermanfaat jika digunakan untuk hal-hal yang positif, termasuk dalam berdakwah, menyampaikan pesan-pesan moral, motivasi dan agama.
“Tapi medsos juga bisa menjadi tidak bermanfaat, jika digunakan untuk hal-hal yang negatif. Jadi, tergantung siapa yang menggunakan dan untuk kepentingan apa.”
Demikian dikatakan Kiai saat menerima Forum Jurnalis Muslim (Forjim) di Kantor IKADI, Jalan Bambu Jakarta Timur, belum lama ini (2/10/2016) .
Ketika ditanya, apakah lewat medsos, umat Islam boleh menjelek-jelekkan Ahok, terlebih jelang Pilkada? KH. Ahmad Satori menjawab, “Ahok itu memang sudah jelek. Perangainya kasar. Wajar jika umat Islam marah ketika mendengar ucapan Ahok menistakan Al Qur’an dan ulama. Dalam hukum Islam, seseorang yang menghina Al Qur’an dan Nabi, hukumannya dibunuh atau hukuman mati.”
(azmuttaqin/arrahmah.com)