JAKARTA (Arrahmah.com) – Dalam aksi damai 112 yang digelar pada Sabtu (11/2/2017), di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Politikus senior Amien Rais dalam tausiyahnya menyampaikan bahwa perjuangan yang dihadapi oleh ummat Islam dalam mencari keadilan atas kasus penistaan agama bukanlah sesuatu yang mudah.
“Jadi saya cuma mengingatkan Saudara-saudara, yang kita hadapi ini bukanlah sesuatu yang mudah. Sesungguhnya menghadapi dia relatif mudah, tapi di belakang dia itu ada jalur ekonomi, ada jalur politik, ada Dajjal media massa yang suka memberitakan hal yang tidak positif, ada juga thogut. Thogut dalam arti segala macam yang sifatnya itu sangatlah keduniaan,” kata Amien.
Dalam taushiyahnya, Amien Rais mengajak massa yang hadir agar memperbanyak istighfar.
“Dari sejak sekarang sampai insya Allah pilkada seterusnya, mari kita perbanyak istighfar. Istighfar itu penting sekali,” ujarnya.
Dengan Istighfar, kata Amien Rais, Allah akan menambah kekuatan yang sudah dimiliki oleh ummat Islam.
Amien Rais juga menyebut tentang ulama ul Haq, yaitu ulama yang benar dan ulama ul syak (ragu-ragu).
“Ulama ul haq itu adalah seperti di sini ini. Habib, Kiai, Ustaz Bachtiar Nasir dan kiai-kiai yang lain,” ujarnya.
“Mengapa saya ikut, karena memang insya Allah tidak pernah ragu-ragu dengan kebenaran,” sambungnya.
“Ulama ul syak itu yang sering kali sudah betul fatwanya kemudian ditarik lagi, yang sudah jelas jadi mendung lagi. Itu nggak usah kita kritik, biarkanlah. Silakan Anda mengambil posisi Anda, kami mengambil posisi kami,” ucapnya.
Dia akhir tausiyahnya, Amien Rais menutup dengan doa agar ummat Islam selalu dibersihkan hatinya dari sifat-sifat munafik dan sejenisnya.
“Ya Allah, jauhkan hati kami dari hati nifak, hati munafik, riya, pamer, suka dipuji manusia. Bersihkan lisan kami dari berkata bohong, dan jangan jadikan mata kami mata yang khianat. Ya Allah, Engkau Maha Mengetahui mata-mata para penghianat dan apa yang ada dalam hati mereka,” tutup Amien Rais
(ameera/arrahmah.com).