JINDIRES (Arrahmah.id) — Kelompok perlawanan Suriah Hai’ah Tahrir Asy syam (HTS) mengambil alih kota Jindires di pedesaan Afrin, utara Aleppo, menyusul aksi protes besar-besaran warga.
Aksi sendiri dipicu menyusul pembunuhan empat warga sipil Kurdi di tangan anggota kelompok perlawanan Suriah Jaysh al-Sharqiya, sebuah faksi Tentara Nasional Suriah (SNA) yang didukung Turki.
Seorang sumber memberi tahu North Press Agency (21/3/2023), “Penduduk kota turun ke jalan sebagai protes terhadap kekacauan keamanan dan pembunuhan warga. Mereka menuntut semua faksi SNA keluar dari kota.”
Sumber itu juga mengatakan, “warga menuntut pertanggungjawaban pelaku yang membunuh empat warga sipil saat mereka merayakan Newroz di depan rumahnya.”
Sumber itu mencatat, warga melakukan aksi mogok massal dan menutup toko mereka.
“Jenazah mereka yang terbunuh sudah sampai di kota, dan mereka akan dimakamkan nanti,” katanya.
Sebuah sumber mengatakan kepada North Press, “HTS mengerahkan anggota Aparat Keamanan Umum di semua lingkungan kota selama prosesi pemakaman mereka yang terbunuh tadi malam.”
Sumber itu menambahkan bahwa HTS menguasai markas Polisi Militer SNA di kota dan gedung dewan lokal.
“HTS juga menuntut Polisi Militer yang didukung Turki pergi hanya dengan seragam mereka dan tidak membawa apa pun dari kantor mereka,” ujar sumber itu.
HTS kemudian mendirikan pos pemeriksaan di jalan Atma-Deir Ballout setelah Jabhah Shammiyah menarik pasukannya dari lokasi tersebut. (hanoum/arrahmah.id)