MESIR (Arrahmah.com) – Seorang bocah Palestina berusia tiga tahun meninggal dunia pada Kamis (13/3/2014) setelah ia tidak dapat menerima perawatan medis di luar negeri karena penutupan perbatasan Rafah, kata kelompok aktivis, seperti dilansir Ma’an. Innalillahi wa inna ilaihi raji’un.
Juru bicara Komite Nasional untuk Penghentian Pengepungan, Adham Abu Salmieh, mengatakan bahwa Ahmad Abu Ammar Nahl tengah menderita penyakit jantung dan pembengkakan hati dan telah merencanakan untuk pergi ke Turki melalui Mesir untuk menjalani pengobatan.
Namun, bocah malang itu akhirnya meninggal dunia pada Kamis (13/3) saat menunggu dibukanya perbatasan.
Abu Salmieh mengatakan kepada Ma’an bahwa kematian korban yang terus terjadi sangat disayangkan. Dia juga menuntut pembukaan kembali perbatasan Rafah untuk kasus-kasus kemanusiaan.
Perbatasan Rafah menuju Mesir telah menjadi penghubung utama antara 1,7 juta penduduk Jalur Gaza dan dunia luar sejak diberlakukannya blokade ekonomi oleh penjajah “Israel” yang dimulai pada tahun 2007.
Kematian Abu Nahl merupakan yang ke dua kalinya sebagai akibat dari penutupan penyeberangan Rafah sejak militer Mesir menggulingkan presiden Muhammad Mursi, kata Abu Salmieh.
Tentara junta Mesir telah berulang kali menutup perbatasan Rafah sejak kudeta pada Juli tahun lalu. Selain itu, mereka juga telah menghancurkan ratusan terowongan yang digunakan oleh warga Gaza selama bertahun-tahun untuk mengimpor bahan bakar, bahan bangunan dan bahan kebutuhan lainnya, serta untuk jalan masuk dan keluar Jalur Gaza yang diblokade. (banan/arrahmah.com)