KABUL (Arrahmah.com) – Komandan AS di Afghanistan telah mengakui bahwa tentaranya gagal mengurangi kematian sipil Afghanistan, disaat tentara kafir AS dan koalisinya menghadapi kemarahan penduduk Afghan karena kematian sipil yang terus meningkat akibat ulah brutal mereka.
Untuk menutupi kesalahannya, Jenderal Stanley McChrystal mengklaim pada Jumat (26/3) bahwa sejauh ini kematian sipil Afghan lebih banyak diakibatkan karena tembakan yang salah sasaran saat konvoy tentara AS dan sekutunya serta pos pemeriksaan mereka di Afghanistan mendapat serangan.
McChrystal seakan lupa akan serangan udara yang sering dilancarkan tentara AS dan menghantam rumah-rumah penduduk Afghan serta menewaskan ratusan orang akibat ulah mereka tersebut.
Sejak memegang tampuk kekuasaan pada tahun lalu, McChrystal mengumbar janji akan mengurangi kematian sipil Afghan dalam perang melawan mujahidin Imarah Islam Afghanistan. Namun berjalannya waktu, ternyata kematian sipil Afghan bukan berkurang bahkan meningkat tajam.
Menurut statemen yang dikeluarkan militer AS, setidaknya 30 sipil afghan telah tewas dan 80 mengalami luka-luka akibat tembakan yang dilakukan tentara AS sejak musim panas lalu.
Selama perang yang telah berjalan hampir 9 tahun, Amerika Serikat dan sekutunya selalu menyebar propaganda bahwa Mujahidin Imarah Islamlah yang harus bertanggungjawab atas kematian sipil Afghan. Namun seiring berjalannya waktu, penduduk Afghan menyaksikan sendiri siapa yang seharusnya bertanggungjawab atas kematian ayah, anak, istri dan saudara mereka. (haninmazaya/ptv/arrahmah.com)