BOSTON (Arrahmah.com) – Alhamdulillah, jenazah Tamerlan Tsarnaev akhirnya diambil oleh keluarganya, setelah sebelumnya lama disemayamkan di kantor forensik Boston, AS.
Namun ternyata, tidak mudah menemukan pemakaman untuk Tamerlan di AS. Peter Stefan, pemilik rumah duka di Worcester, Massachusetts, mengusahakan untuk menemukan pemakaman yang bersedia menerima jenazah Tamerlan. Peter mengatakan dia akan meminta kepada pejabat pemerintah untuk membantu jika dia tidak dapat segera menemukan tempat peristirahatan bagi Tamerlan, lansir Reuters pada Sabtu (4/5/2013).
Peter mengatakan kepada Reuters pada Jumat (3/5), “Setiap orang berhak atas pemakaman. Tidak peduli siapa pun itu.”
Tamerlan adalah pemuda Muslim yang meninggal setelah ditangkap dan ditembak polisi AS. Ia dan adiknya, Dzhokhar Tsarnaev, dituduh meledakkan dua bom dekat garis finish maraton Boston pada tanggal 15 April lalu, yang dikabarkan menewaskan telah tiga dan melukai 264 orang.
Tamerlan akhirnya meninggal dunia pada Jumat (19/4), sementara Dhokhar dikabarkan masih dirawat karena menderita beberapa luka tembak.
Pemboman itu dianggap sebagai serangan terburuk di wilayah AS sejak 11 September 2001.
Peter mengatakan dia telah menghadapi kritikan karena keputusannya untuk menerima jenazah Tamerlan.
Sebelumnya, istri Tamerlan, Katherine Russell, juga dikabarkan menolak mengambil jenazah suaminya dan memintanya diserahkan kepada pihak keluarga Tamerlan.
Pada Rabu (01/05), pengacara Katherine menyatakan bahwa kliennya mengizinkan jenazah Tamerlan diserahkan kepada keluarga Tsarnaev.
Peter menyatakan, keluarga Tsarnaev menghubungi dia karena dia telah menangani pemakaman Muslim lainnya dan dikenal di masyarakat.
Dia menolak untuk mengidentifikasi para petugas pemakaman yang sudah dia hubungi sejauh ini, dia hanya berharap bisa mengubah pikiran mereka.
Peter juga mengatakan dia berharap untuk bisa menemukan situs pemakaman segera.
“Ini adalah situasi yang harus ditangani. Ini sudah berlangsung terlalu lama,” katanya. (banan/arrahmah.com)