WASHINGTON (Arrahmah.com) – Sebuah unit rahasia tempat penyiksaan di dalam pusat penahanan Teluk Guantanamo ditutup karena mengalami kerusakan. Para tahanan dilaporkan dipindahkan ke fasilitas lain di pangkalan Amerika Serikat (AS) yang ada di Kuba.
Para tahanan Camp 7 dipindahkan ke fasilitas yang berdekatan dengan tempat tahanan lain di pangkalan AS.
Komando Selatan AS menyebut hal tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional.
Komando Selatan yang berbasis di Miami tidak mengatakan, berapa banyak tahanan yang dipindahkan. Namun para pejabat sebelumnya menyebutkan sekitar 14 pria ditahan di Camp 7, sementara ada 40 tahanan di Guantanamo.
“Para tahanan Camp 7 dipindahkan ke Camp 5 dengan aman dan tanpa insiden,” kata Komando Selatan tanpa mengatakan kapan pemindahan tersebut terjadi.
Dilansir dari Channel News Asia (5/4/2021), Camp 5 sebagian besar kosong dan terletak di sebelah Camp 6, tempat tahanan lainnya ditahan.
Camp 7 dibuka pada Desember 2006 untuk tahanan yang sebelumnya ditahan di jaringan fasilitas penahanan rahasia Badan Intelijen AS (CIA). Camp 7 ini sering disebut sebagai ‘situs hitam’, di mana sering menjadi sasaran teknik interogasi brutal.
Militer AS lama menolak untuk mengakui lokasi Camp 7 di pangkalan dan tidak pernah mengizinkan jurnalis untuk melihat bagian dalam fasilitas tersebut.
Para pejabat mengatakan, unit itu memiliki masalah struktural dan perlu diganti, tetapi Pentagon membatalkan rencana mencari uang untuk pembangunan tersebut.
Di antara mereka yang ditahan di Camp 7, terdapat lima narapidana yang dituduh melakukan kejahatan perang atas dugaan peran mereka dalam merencanakan dan memberikan dukungan logistik untuk serangan 11 September 2001.
Presiden AS Joe Biden mengatakan hendak menutup Guantanamo, tetapi hal itu akan membutuhkan persetujuan dari Kongres dalam memindahkan beberapa tahanan ke AS untuk diadili atau dipenjara. (hanoum/arrahmah.com)