KYOTO (Arrahmah.id) – Seorang akademisi Jepang yang belajar tentang agama Islam selama pendidikan agamanya di Jepang ingin membantu mempromosikan Islam di negara asalnya.
Ali Hiroaki Kawanishi, yang belajar teologi Kristen di Universitas Doshisha di Kyoto, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa setelah masuk Islam ia menjadi kandidat Ph.D. di Kalam (teologi skolastik Islam) di Jerman.
“Selama belajar agama Kristen, kuliah diberikan di fakultas untuk memberikan informasi singkat tentang berbagai agama seperti Islam dan Yudaisme. Saya juga menghadiri kelas-kelas ini. Saya belajar hal-hal yang berbeda dari Islam yang saya tahu (sebelumnya),” kata Kawanishi, seperti dilansir Anadolu (3/5/2022).
Ia menjelaskan bagaimana dia memutuskan untuk menjadi seorang Muslim: “Suatu hari saya bangun dan memutuskan untuk masuk Islam.”
“Hari itu, tanpa ragu, saya pergi ke masjid dan menjadi seorang Muslim. Dalam arti yang sebenarnya, tidak ada sesuatu yang tidak dikehendaki oleh Allah. Saya bisa mengatakan, ‘Saya telah diberkati dengan Islam’,” katanya.
Kawanishi mengatakan bahwa pada tahun 2015 ia memulai gelar master dalam program Studi Peradaban di Universitas Ibn Haldun di Istanbul, Turki dan bahwa ia juga belajar ilmu-ilmu Islam di Yayasan Penelitian dan Pendidikan Istanbul (ISAR).
Dia melanjutkan pekerjaan doktoralnya di Universitas Tubingen Jerman, dia mengatakan bahwa kebiasaannya tidak banyak berubah setelah dia menjadi seorang Muslim, tetapi dia menjalani kehidupan yang lebih sehat.
Ia ingin belajar teologi Islam di Jepang, Kawanishi menambahkan bahwa dia belum pernah mendengar ada rekan Jepang yang bekerja di bidang teologi Islam di Jepang atau Eropa.
“Situasi ini sangat spesial bagi saya. Saya menikmati ini,” katanya.
“Jika saya bisa membuat satu orang bahagia dengan membantu mempromosikan Islam di Jepang di masa depan, saya akan sangat senang,” katanya. (haninmazaya/arrahmah.id)