DEPOK (Arrahmah.com) – Sejak tahun 2007, 18 aliran sesat berkembang di Kota Depok. Setelah Al Qiyadah Al Islamiyah pimpinan Ahmad Musadeq, kini muncul Komunitas Milah Abaraham (Komar) yang akhir-akhir ini mulai berkembang luas. Ajaran sesat ini telah mencampuradukkan ajaran Islam, Nasrani dan Yahudi. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok mengaku terus memantau komunitas tersebut agar tak menyesatkan warga di sekitarnya.
Menurut Sekretaris MUI Kota Depok, Khaerullah Ahyari, Komar muncul pertama kali tahun 2010. Aliran tersebut merupakan metamorfosa dari aliran Al-Qiyadah yang didirikan Ahmad Musadeq. Pengikut aliran Komar ini diindikasikan berkembang di Kecamatan Beji dan Kecamatan Cilodong, Depok.
“Komar bisa jadi merupakan lanjutan dari Al-Qiyadah yang pernah muncul di Depok pada 2007. Hanya saja, berbeda dengan Al-Qiyadah, aliran Komar ini pernah memenuhi panggilan saat MUI ingin melakukan tabayun. Mereka bahkan melarikan diri saat MUI mendatangi kediaman salah satu pengikutnya,” kata Khaerullah.
Diakui Khaerullah, MUI menemui kesulitan untuk mengetahui lebih jauh keberadaan mereka. “Dulu Al-Qiyadah datang dan menantang MUI untuk berdebat, namun tidak dengan Komar,” ujarnya.
Seperti diketahui, Depok merupakan wilayah yang rentan bagi perkembangan isme-isme. Apalagi, Depok daerah penyangga ibukota dan masyarakatnya terbuka. Aliran Komar ini juga sudah mengenai pelajar SMA dan Mahasiswa.
Pengikut Komar umumnya diikuti masyarakat biasa dan tidak terlihat mencolok. Berdasarkan laporan warga, salah satu pengikut Komar berlatar belakang pengangguran dan ekonomi lemah. Ia menduga, dalam kondisi labil seseorang dapat dengan mudah dimasukan aliran sesat menyesatkan itu.
Sementara itu, Wakil Walikota Depok, Idris Abdul Shomad mengatakan, ajaran Komar terindikasi sesat. Namun, MUI sedang memperlajari kasus ini secara mendalam. Idris meminta agar aliran ini dikaji lebih terperincim bukan hanya dilakukan MUI Depok, melainkan juga MUI Pusat.
Aliran tersebut dikatakan sesat karena menganggap orang lain yang belum dibai’at adalah kafir. Dalam ajarannya, mereka hanya melakukan shalat malam, tanpa shalat lima waktu. Bahkan dalam ajarannya, juga mencampuradukkan tiga agama, yaitu: Nasrani, Yahudi dan Islam.
“Pada dasarnya mereka mengaku pengikut Nabi Ibrahim. Mereka mencampuradukkan tiga agama tersebut dan menganggap semua ajaran agama benar”.
Sekretaris MUI Kota Depok, Khaerullah Ahyari mengaku mendapatkan pengaduan dari masyarakat tekait aliran sesat bernama Komar itu. (voa-islam/arrahmah.com)