PAKISTAN (Arrahmah.com) – Bukan bencana atau peperangan yang paling banyak menyebabkan kematian di Pakistan, tetapi kekurangan air yang aman diminum yang menyebabkan tingkat kematian tertinggi di negara tetangga Afghanistan tersebut.
Menurut PBB, mengkonsumsi air yang terkontaminasi yang menyebabkan penyakit-penyakit yang ditularkan melalui air menyumbang 40 persen kasus kematian di seluruh Pakistan setiap tahunnya, sebagaimana dilansir World Bulletin pada Jum’at (19/1/2018).
Pembuangan limbah industri yang tidak diurus dengan baik, sistem pembuangan limbah yang tidak ramah lingkungan, menurunnya pertanian dan urbanisasi tak terencana, telah menurunkan kualitas air selama bertahun-tahun, terutama di kota-kota besar, memaksa dua pertiga dari 200 juta lebih penduduk Pakistan tidak mendapatkan air minum yang layak konsumsi.
Di beberapa daerah terpencil di negara itu, orang-orang harus menempuh perjalanan bermil-mil untuk mengambil air minum. Di daerah-daerah gurun, yang mana bergantung pada air hujan, tidak jarang manusia dan hewan memakai air dari kolam yang sama.
Bulan lalu, pengadilan tertinggi Pakistan menerima kasus mengenai memburuknya kondisi air minum di selatan provinsi Sindh, khususnya ibukota provinsi Karachi, di mana sejumlah besar warga harus membeli air minum secara rutin.
Mahkamah Agung setempat memanggil pemimpin provinsi tersebut dan memintanya untuk meminum segelas air keran, sebuah gerakan simbolis untuk menyoroti situasi tersebut.
Komisi air juga telah dibentuk atas perintah dari pengadilan, yang mana ketuanya akan memiliki wewenang untuk mengawasi sistem pendistribusian air di provinsi itu. (siraaj/arrahmah.com)