KABUL (Arrahmah.id) – Kementerian Transportasi dan Penerbangan Sipil Afghanistan (MoTCA) mengatakan bahwa maskapai penerbangan Air Arabia telah melanjutkan penerbangan ke Kabul setelah dua setengah tahun dihentikan, dan penerbangan pertama telah dilakukan pada Rabu (10/1/2024).
MoTCA mengatakan pada X bahwa penerbangan perusahaan ini akan dilakukan secara rutin sekali sehari antara Sharjah dan Kabul.
“Hari ini, Air Arabia memulai penerbangannya ke Bandara Kabul, dan akan melakukan penerbangan antara Kabul dan Sharjah setiap hari,” kata juru bicara kementerian, Imamuddin Ahmadi, seperti dilansir Tolo News (10/1).
Beberapa pengusaha memuji langkah ini tetapi menambahkan bahwa perlu juga untuk menyelesaikan masalah visa pengusaha ke negara-negara Arab.
“Terlepas dari masalah visa, masih banyak masalah. Kami berharap pemerintah Uni Emirat Arabakan memfasilitasi visa untuk warga Afghanistan untuk meningkatkan investasi di pasar Afghanistan dan pasar internasional UEA,” ujar Mahbobullah Mohammadi, seorang pengusaha.
Menurut beberapa ekonom, dimulainya kembali penerbangan perusahaan-perusahaan internasional akan efektif untuk pertumbuhan ekonomi.
“Ini adalah langkah positif, terutama dalam menghubungkan penumpang domestik dan asing ke Afghanistan, serta berbagai institusi swasta dan asing, dan dalam meningkatkan pendapatan perusahaan penerbangan,” kata Seyar Qureshi, seorang ekonom kepada Tolo News.
“Di antara manfaat lain yang dapat dihasilkan dari langkah ini adalah menarik investasi asing dan lebih banyak turis; pada akhirnya akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi di Afghanistan,” kata Shaker Yaqoobi, seorang ekonom lain.
Hal ini terjadi karena pada 15 November 2023, Flydubai melanjutkan penerbangannya ke Kabul dan mengoperasikan dua penerbangan harian dari Kabul ke Dubai. (haninmazaya/arrahmah.id)