SURIAH (Arrahmah.com) – Setelah ledakan dahsyat di timur laut Suriah pada pekan lalu yang menggugurkan belasan tokoh senior penting dari kelompok Ahrar Syam, kini mereka telah menunjuk pejabat syariah baru untuk menggantikan posisi dari pejabat sebelumnya yang telah gugur.
Mufti baru yang ditunjuk adalah Abu Mohammed al-Sadeq yang berasal dari lingkungan yang sama di mana sebagian besar pemimpin Ahrar Syam berasal, penjara militer Sednaya, di mana rezim Nushairiyah telah menahan ribuan lawannya dari
berbagai pihak dari gerakan Islam, lansir Zaman Alwasl pada Kamis (18/9/2014).
Abu Mohammed al-Sadeq telah menghabiskan periode masa penahanan yang sama dengan amir Ahrar Syam, Abu Abdulllah Al-Hamawi rahimahullah, yaitu antara tahun 2005 dan 2011.
Al-Sadeq merupakan lulusan Institut Teknik di Universitas Aleppo, namun ia tak terlalu berambisi di bidang tersebut dan bergabung dengan fakultas Syariah yang lulus pada tahun 1995 dan saat melakukan studi master nya, ia ditangkap oleh rezim untuk pertama kalinya.
Setelah dibebaskan, ia bekerja di bidang pendidikan Syariah di sekolah umum dan sekolah Islam di pedesaan Aleppo, namun pada tahun 2005 ia kembali ditangkap oleh pasukan rezim Nushairiyah dan dimasukkan ke dalam penjara Sednaya.
Dan di bawah keputusan “General Amnesty”, al-Sadeq dibebaskan bersama tokoh gerakan Islam lainnya dan kemudian membentuk gerakan Ahrar Syam.
Sejak awal revolusi Suriah, al-Sadeq bekerja di bidang Syariah, di mana ia mengawasi banyak program keagamaan di Aleppo dan Idlib, dan juga berpartisipasi dalam pembentukan Pengadilan Syariah dan badan hukum di daerah yang dibebaskan. Kemudian ia menjadi presiden Komite Syariah di Aleppo selain menjadi kepala Dewan Syariah Aleppo dan pedesaannya. (haninmazaya/arrahmah.com)