IDLIB (Arrahmah.com) – Kelompok perlawanan Suriah Ahrar Syam yang didukung Turki telah menunjuk pemimpin baru untuk mengakhiri krisis internal yang terjadi lebih dari sebulan lalu.
Mengutip sumber dalam gerakan, laman Southfront.org mengonfirmasi bahwa Abu Yahiya al Hamui, juga dikenal sebagai Al Qalaa, telah ditunjuk sebagai Panglima Tertinggi yang baru (2/12/2020).
Al Hamui, yang bernama asli Muhanad al Masri, adalah penduduk asli Hama barat dan salah satu pendiri Ahrar Syam. Dia adalah “Komandan Umum” gerakan selama 2015.
Ahrar Syam adalah salah satu dari sedikit faksi besar yang didukung Turki di wilayah Idlib. Gerakan tersebut berjuang berdampingan dengan kelompok Al Qaeda.
Pada bulan Oktober, krisis serius mengancam persatuan Ahrar Syam. Pemimpin gerakan, saat itu, Jaber Ali Basha sempat berselisih dengan Inad Darwish, Abu Al Munzir, komandan sayap militer, dan Hassan Soufan, mantan komandan.
Kisruh internal berakhir bulan lalu ketika sekelompok Syeikh yang berafiliasi dengan Al Qaeda turun tangan untuk menemukan penyelesaian. Turki juga menghentikan dukungannya untuk Ahrar al Sham untuk menekan kedua sayap agar menemukan kesamaan.
Penunjukan Al Hamui adalah bagian dari penyelesaian akhir, yang juga melihat pembentukan Dewan Syura baru dengan Soufan, Darwish, dan empat anggota lainnya yang ditunjuk oleh Basha. Seorang komandan yang dikenal sebagai Abu Sohib diangkat sebagai pemimpin baru sayap militer. (Hanoum/Arrahmah.com)