PALESTINA (Arrahmah.com) – Studi Tahanan dan Hak Asasi Manusia Ahrar Center melaporkan bahwa tentara “Israel” telah menculik 1227 warga Palestina, termasuk anak-anak, wanita, orang-orang tua, kaum intelektual dan legislator, sepanjang tahun ini, sementara 16 warga tercatat gugur akibat serangan tentara “Israel,” sebagaimana dikutip IMEMC.
Organisasi tersebut mengatakan bahwa jumlah warga Palestina yang diculik selama tahun ini berkurang jumlahnya dari tahun lalu dalam jangka waktu yang sama, yang mana 1340 warga Palestina diculik.
Ahrar Center menyatakan bahwa distrik Hebron (Al-Khalil), dibagian selatan Tepi Barat, adalah tempat di mana penangkapan warga paling besar terjadi, karena tentara Yahudi menculik 310 (25%) warga Palestina tahun ini, setelah Yerusalem di mana tentara Yahudi menculill 243 warga (20%).
Sementara di distrik Nablus, bagian utara Tepi Barat, tentara Yahudi menculik 160 (13%) warga Palestina.
Ahrar Center juga melaporkan bahwa tentara Yahudi juga menculik empat anggota parlemen di Tepi Barat, dan itu menambah jumlah anggota parlemen dan menteri yang dipenjara menjadi 16 orang. Tentara Yahudi juga menculik beberapa intelektual dan tokoh-tokoh politik.
Lebih lanjut Ahrar Center melaporkan bahwa sejak dimulainya tahun ini, 16 warga Palestina telah meninggal dunia, 12 di antaranya dibunuh di Tepi Barat dan empat lainnya di Jalur Gaza.
Di antara para korban yang gugur adalah Arafat Jaradat, pemuda Palesitna yang berasal dari Hebron, yang ditahan oleh tentara “Israel” dan disiksa hingga mati di penjara “Israel,” sementara Maisara Abu Hamdiyya (64), juga dari Hebron, meninggal dunia di penjara “Israel” karena menderita kanker yang semakin parah akibat kurangnya perawatan medis di penjara Yahudi itu. (siraaj/arrahmah.com)