JAKARTA (Arrahmah.com) – Pengamat politik Ahmad Yazid, Sabtu (2/7/2016), menyebut Jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) dinilai sudah tidak suka dengan gaya dan kebijakan yang diambil oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki T. Purnama. Bahkan, TNI mengingatkan keberadaan Ahok harus diwaspadai.
Ini terkait dengan apa yang disampaikan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo bahwa masyarakat saat ini lebih suka marah-marah.
Ironisnya, kata Jenderal Gatot saat berbicara dalam seminar “Bela Negara” di Hotel Sheraton Makassar, akhir tahun lalu, sikap masyarakat tersebut dipelopori oleh politikus titipan asing, yang memang suka marah.
“Masyarakat Indonesia saat ini memiliki budaya yang berbeda, mereka lebih suka marah-marah, parahnya itu semua dipelopori oleh politikus yang dikendalikan dari luar oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab,” kata Jenderal Gatot saat itu, dikutip dari RMOL.
Menurut Yazid, walaupun Panglima TNI tidak menyebut nama, tapi rakyat sudah tahu bahwa yang dimaksud adalah Ahok.
“Panglima TNI punya analisa dan informasi yang mendalam, keberadaan Ahok justru memunculkan api dalam sekam yang memunculkan instabilitas negara,” papar Yazid.
Karena Ahok sendiri yang selama ini justru memunculkan isu SARA. “Justru Ahok lah yang sengaja memunculkan SARA, untuk memunculkan simpati dan sudah dicium oleh pihak TNI,” demikian Yazid.
Politikus muda PDIP, Adian Napitupulu, sebelumnya juga menanggapi pernyataan keras Panglima TNI tersebut. Menurutnya, politikus yang dimaksud Panglima TNI mempunyai perangai buruk, terbiasa marah-marah dan jauh dari adab-adab budaya Indonesia.
“Yang dimaksud Panglima TNI sebagai politisi busuk titipan asing ciri-cirinya adalah politisi yang tiap hari kerjanya marah-marah,” kata Adian, seperti dikutip dari sebuah media.
(azm/arrahmah.com)