JAKARTA (Arrahmah.com) – Gubernur DKI Jakarta, Zhong Wan Xie alias Ahok alias Basuki Tjahja Purnama mengusulkan kebijakan yang belum pernah terjadi di negara ini, yaitu legalisasi khamar alias minuman beralkohol alias minuman keras.
Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) DKI Jakarta menilai kebijakan yang tidak bijak itu sebagai sesuatu yang aneh, asing, amoral, kriminal, dan bertentangan dengan nilai-nilai spiritual dan khususnya agama Islam sebagai agama terbesar yang dianut oleh 85,36% penduduk DKI Jakarta.
MIUMI mempertanyakan, “Apakah ini karena ternyata DKI memiliki saham diprodusen minuman keras tersebut?” tulis pernyataan MIUMI kepada redaksi arrahmah.com Senin pagi
Untuk diketahui bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memiliki saham sebesar 26,25 persen di BUMD PT Delta Djakarta, Tbk. Perusahaan daerah ini merupakan pemegang lisensi produksi dan distribusi beberapa merek bir internasional,seperti Anker Bir, Carlsberg, San Miguel, dan Stout.
“Kalau ternyata karena ini, maka uang telah menjadi berhala baru dan Ahok benar-benartelah menggadaikan moral, ketentraman, etika, kedamaian, dengan melegalkan miras,” tegas MIUMI DKI.
Menurut MIUMI, Jakarta bukan hanya Ibukota negara besar Indonesia namun salah satu kota terpadat dan tersibuk di dunia dan merupakan pintu gerbang negara dengan penduduk Muslim terbesar di Indonesia. Jumlah penduduk di DKI Jakarta menurut data terakhir tahun 2012 adalah 9.761.407 jiwa, dengan perbandingan jumlah Pria 5.026.839 jiwa dan jumlah Wanita 4.735.018 jiwa.
Potensi besar ini sangat produktif bila dikerahkan dengan sebuah usulan Peningkatan Produktivitas.Usulan peningkatan produktivitas dapat berupa penghargaan kepada mereka yang memberi masukan untuk kebersihan lingkungan, usulan solusi mutakhir pengentasan kemacetan, peningkatan gairah menggunakan sepeda menuju kantor untuk mengurangi polusi, semarak pengajian dimasjid-masjid untuk meningkatkan suasana religi dan menekan angka kejahatan bahkan usulan pembersihan kali ciliwung dan memanfaatkannya sebagai wisata air dan sebagainya yang mendukung DKI Jakarta menjadi kota yang indah dan berdasa saing tinggi.
“Alih-alih usulan-usulan diatas untuk diangkat ke permukaan, kini justru Ahok mengusulkan kebijakan yang belum pernah terjadI di negara ini, yaitu legalisasi minuman keras,” tukas MIUMI. (azm/arrahmah.com)