LONDON (Arrahmah.com) – Pimpinan Pusat Jemaat Ahmadiyah di London, Inggris, menyatakan 3 (tiga) orang anggota jemaat Ahmadiyah yang tewas pada bentrok yang terjadi di Cikeusik, Pandeglang, Banten, beberapa waktu lalu, adalah mati syahid.
“Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup ” demikian mengutip QS Al-Baqarah: 261.
Rilis resmi yang dikeluarkan Pimpinan Pusat Jemaat Ahmadiyah atau ditulis pihaknya dengan Jemaah Muslim Ahmadiyah, beralamat di 22 Deer Park Road, London, SW19 3TL UK, ini menyebut bentrok dengan warga itu sebagai serangan yg begitu barbar dan sangat brutal.
“Serangan itu terjadi di Cikeusik, selatan Banten di Indonesia dan dilakukan oleh sekelompok orang yang berjumlah antara tujuh ratus hingga seribu,” demikian pernyataan bertanda Press Secretary AMJ (Ahmadiyya Muslim Jamaat) International, sebagaimana dimuat dalam laman resminya, AlIslam.org, belum lama ini.
Dinyatakan pula bahwa serangan itu terjadi meskipun polisi telah diperingatkan beberapa hari sebelumnya tentang serangan yang akan terjadi pada anggota jemaat Ahmadiyah setempat.
Namun, lanjut rilis tersebut, polisi gagal untuk mengambil tindakan atau langkah-langkah untuk mencegah serangan. Pernyataan ini bertentangan dengan kabar sebelumnya, di mana jemaah Ahmadiyah telah diperingatkan aparat untuk mengamankan diri.
Dalam rilis tersebut juga memuat pernyataan Hadhrat Mirza Masroor Ahmad, Pimpinan Muslim Jamaat Ahmadiyah, menyikapi kejadian tersebut.
“Serangan mengerikan ini, telah menyebabkan kesedihan dan rasa sakit bagi Muslim Ahmadi di seluruh dunia dan juga terhadap semua orang yang cinta damai,” kata Mirza Masroor.
Masror melanjutkan, kebiadaban pelaku tidak mengenal batas; orang-orang hanya menonton pemukulan tanpa ampun itu sambil bertepuk tangan dan bersorak-sorai. Kepolisian setempat dan pihak otoritas gagal melindungi anggota jemaat Ahmadiyah yang mengakibatkan mereka akhirnya terkena serangan kejam dan brutal.
Setiap kali terjadi serangan seperti ini, Jemaat Muslim Ahmadiyah baik di Indonesia maupun di seluruh dunia, kata Masroor, selalu menunjukkan kesabaran dan tidak mencari solusi dengan balas dendam atau kekerasan, melainkan melalui doa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan hal ini akan tetap selalu seperti ini.
“Sementara itu, Jamaah Muslim Ahmadiyah akan terus untuk bersujud di depan Tuhan Yang Maha Esa dan mencari Perlindungan dan Bantuan-Nya,” seru Masroor.
Selain itu, rilis resmi ini juga menyatakan bahwa tidak ada Muslim Ahmadi yang terlibat dalam segala bentuk provokasi apapun dan bahwa serangan ini termotivasi hanya semata-mata dikarenakan korban adalah anggota Jamaat Muslim Ahmadiyah.
AMJ Internasional menilai, Muslim Ahmadi (jemaat Ahmadiyah) mati syahid dalam cara yang paling barbar hanya karena mereka memilih untuk menjalani hidup mereka dengan motto Ahmadiyah, ‘Cinta untuk Semua, Tak Ada Kebencian untuk Sesama”, demikian rilis itu. (ant/arrahmah.com)