Penegasan bahwa program nuklir Iran semata-mata untuk kepentingan damai, merupakan topik utama pidato Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad dalam lawatannya di Uni Emirat Arab. Berpidato di hadapan warga Iran di UEA, Ahamdinejad menegaskan bahwa kemajuan Iran adalah kemajuan seluruh bangsa-bangsa di kawasan. Menurutnya, penentangan kekuatan adidaya atas kemajuan ilmu pengetahuan bangsa-bangsa yang lain, lahir dari hasrat imperialis mereka.
Berkaitan dengan itu, Sekretaris Jenderal Dewan Kerjasama Teluk Persia (GCC) Abdurrahman Al-Athiyeh dalam wawancara dengan koran Darul Khaleej, cetakan Emirat menyatakan, tak seorang pun dapat mengingkari hak Iran dalam memanfaatkan energi nuklir untuk kepentingan damai dalam kerangkan NPT, dan GCC akan berupaya keras agar isu nuklir Iran diselesaikan secara diplomatik.
Selepas pertemuan pertama para pakar mengenai upaya realisasi program nuklir regional yang berlangsung di Wina, 22 Februari kemarin, Al-Athiyeh menegaskan, setelah mengkaji kemungkinan dilaksanakannya program nuklir kawasan Teluk Persia, topik tersebut akan kita bahas kembali dalam pertemuan mendatang sidang tingkat tinggi para pemimpin GCC di Muscat, Oman. Para pemimpin GCC pada 22 Desember kemarin menegaskan pentingnya upaya pengembangan program nuklir bagi kawasan Teluk Persia.
Sementara itu, dua orang inspektor IAEA dilaporkan telah tiba di Iran dan sesuai jadwal akan mengunjungi reaktor nuklir Iran di Natanz, Isfahan. (irib)