Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad kembali mengancam akan melakukan pembalasan yang “menyakitkan” jika AS berani menyerang negaranya.
“Mereka menyadari bahwa jika mereka melakukan kesalahan itu, pembalasan Iran akan sangat keras dan mereka akan menyesal,” tegas Ahmadinejad dalam konferensi pers di sela-sela kunjungannya ke Uni Emirat Arab, Senin (14/5).
“Semua orang tahu, mereka tidak bisa menyerang kami. Iran mampu mempertahankan dirinya sendiri. Iran adalah negara yang kuat,” sambungnya.
Ahmadinejad juga menegaskan bahwa Barat tidak bisa menghentikan program energi nuklir Iran, karena Iran menginginkan energi tambahan untuk listriknya guna mendorong ekspor minyak lebih besar lagi.
“Negara-negara superpower tidak bisa mencegah kami memiliki energi nuklir,” tukas Ahmadinejad.
Seperti biasanya, dengan kata-katanya yang keras, Ahmadinejad menyerukan agar pasukan AS meninggalkan kawasan Teluk. Menurutnya, kawasan Teluk harus membebaskan diri dari kekuatan asing yang telah menyebabkan ketidakstabilan keamanan di wilayah itu.
“Mereka telah campur tangan di wilayah ini dan membuatnya menjadi tidak aman. Klaim mereka yang mengatakan bahwa kawasan Teluk kurang aman, adalah alasan bagi kehadiran mereka di sini. Persoalannya adalah adanya intervensi asing,” tegas Presiden Iran itu.
Pada kesempatan itu, Ahmadinejad menyatakan bahwa negaranya sudah setuju mengabulkan permintaan AS untuk bicara dengan Iran tentang Irak.
“Amerika telah meminta bicara dengan Iran untuk membahas masalah keamanan di Irak. Dan untuk mendukung rakyat Irak, kami bersedia bicara dengan mereka,” ujar Ahmadinejad. (eramuslim/ln/aljz)