DAMASKUS (Arrahmah.com) – Para ahli PBB dilaporkan telah tiba di Suriah pada hari Selasa (1/10/2013) untuk memulai proses verifikasi dan eliminasi persediaan bahan kimia milik rezim kafir Assad yang digunakan untuk membuat senjata kimia.
Mereka tiba dalam konvoy sekitar 20 kendaraan, menurut laporan Reuters.
Organisasi yang berbasis di Den Haag, Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) mengawasi pelaksanaan resolusi PBB ini yang menjalankan kesepakatan oleh Amerika Serikat dan Rusia.
Pada 21 Agustus lalu, rezim kafir Assad melancarkan serangan senjata kimia dengan sangat brutal ke pinggiran Damaskus, Ghautah timur yang menewaskan banyak warga sipil. Sejak saat itu, negara-negara Barat berkoar-koar mengklaim akan memberikan “sanksi” kepada rezim dengan melancarkan serangan udara menargetkan fasilitas militer Assad. Namun hal tersebut tidak dilaksanakan dan mereka memilih untuk memaksa rezim Assad menyerahkan persediaan senjata kimia mereka untuk berada di bawah pengawasan internasional.
OPCW telah menerima dokumen dari rezim Assad yang merinci persediaan bahan kimia milik rezim termasuk lebih dari 1.000 ton sarin, gas mustard dan bahan kimia terlarang lainnya yang disimpan pada sekitar 45 tempat. (haninmazaya/arrahmah.com)