JAKARTA (Arrahmah.com) – Alhamdulillah, artikel mengenai syaraf otak yang hanya dapat dialiri darah melalui sujud mendapatkan respon positif dari para ahli medis. Menanggapi hasil penelitian pakar neuroscience Prof. Dr. Fidelma O’Leary dari St. Edwards University di Amerika Serikat, konsulen syaraf RSCM dr. Pukovisa Sp.S. memberikan pendapat yang berbeda.
Menurut dr. Pukovisa, bagian syaraf di otak itu “mungkin bukan tidak dialiri, tetapi pada saat sujud itu neuron mencapai perfusi optimalnya. Bisa dinilai dengan brain ct perfusion dan sebagainya.” Demikian ungkapnya kepada Arrahmah, Rabu (15/7/2015).
Di lain pihak, dr. Faishal menambahkan bahwa, “Adapun sujud itu meningkatkan aliran darah ke otak itu benar. Bila suatu bagian otak tidak dapat aliran darah, maka sel-sel otak di bagian tersebut pasti mati segera.”
Alhamdulillah, dengan demikian posisi sujud yang lebih rendah daripada jantung betul-betul mengotimalkan fungsi syaraf di otak manusia, seiring lebih banyaknya oksigen masuk ke dalam otak.
Untuk lebih lanjut, para pemerhati neurosience dan pembaca yang tertarik dengan tema ini dapat menelusuri keterkaitan postur sujud dengan keadaan microgravity dalam hasil penelitian Zamzuri Idris yang berjudul “Searching for the Origin through Central Nervous System: A Review and Thought which Related to Microgravity, Evolution, Big Bang Theory and Universes, Soul and Brainwaves, Greater Limbic System and Seat of the Soul” pada link berikut.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4418107/
Jazaakumullahu khairan katsiran. Semoga lebih banyak lagi intelektual Muslim berkontribusi dalam syiar Islam ini. Baarakallahu ‘alaykuma. Aamiin. (adibahasan/arrahmah.com)