(Arrahmah.com) – Dilaporkan bahwa banyak pemimpin Al-Qaeda berada di balik penerbitan, seorang ahli pembuatan bom telah menerbitkan sebuah majalah elektronik terbaru yang memberikan rincian bagimana menjadi seorang Mujahid, salah satunya ahli membuat bom.
Angsuran pertama telah beredar secara online dalam lingkaran jihadi yang tak menyenangkan musuh-musuh Allah, berjudul “AlQaeda Airlines” dan fitur gambar sebuah siluet pesawat bermesin ganda naik menuju matahari terbenam.
Majalah dengan 73 halaman itu ditulis oleh figur lama dan ahli bahan peledak, Abdullah Dhu al-Bajadin. Dalam terbitan ini, diuraikan mengenai dasar-dasar kimia dan resep untuk anestesi klorofom beracun.
“Kami memilih itu karena mujahid pemula bisa menyiapkannya di rumah dengan menggunakan bahan yang tersedia di toko kelontong dan supermarket,” tulis penulis.
Al Qaeda sebelumnya pernah menerbitkan tips pembuatan bom dalam majalah elektronik lainnya, Inspire, yang berbahasa Inggris. Majalah ini telah vakum sejak Samir Khan rahimahullah, orang yang berada di balik pembuatan majalah telah syahid dalam serangan pengecut drone AS di Yaman bersama dengan Syeikh Anwar al-Awlaki rahimahullah.
Judul Airlines ini muncul sejak pekan lalu di forum Jihad terkemuka yang secara misterius menghilang bersama dengan lima lainnya pada akhir bulan lalu, namun muncul kembali pada 4 April 2012.
Seorang mantan pengamat “terorisme”, Will McCants mencatat bahwa informasi teknis seperti ini sudah banyak tersedia. Tangan pelatihan “teror” lebih sulit didapat, ujarnya.
Mantan penasehat keamanan dalam negeri Gedung Putih, Frank Cillufo yang kini bekerja di Universitan George Washington, berpendapat bahwa AS harus mengganggu aktivitas forum, karena menurutnya jelas menimbulkan kekhawatiran kuat daripada retorika murni dan propaganda.
Kepala Komite Keamanan Dalam Negeri, Pete king mengatakan bahwa “harus menggarisbawahi ancaman yang meningkat dari radikalisasi terorisme dalam komunitas Muslim Amerika dan ‘serigala sendirian’ yang telah berulang kali menimbulkan ancaman berat untuk keamanan nasional AS”. (haninmazaya/arrahmah.com)