MANCHESTER (Arrahmah.id) – Ahli bedah keturunan Inggris-Pakistan dan presiden British Hernia Society, Dr. Aali Sheen, mengklaim bahwa dia menjadi korban “pemilahan rasial” oleh pihak keamanan Bandara Manchester ketika sebuah studi baru-baru ini mengungkapkan bahwa Islamofobia sedang meningkat di negara itu.
Sheen mengatakan dia menjadi korban rasisme ketika keamanan di Bandara Manchester menyuruhnya mengantri untuk pemindai seluruh tubuh, sementara penumpang kulit putih diantar ke arah lain. Ahli bedah, yang bepergian dengan dua anaknya, menambahkan bahwa dia segera melihat sebuah keluarga Muslim juga dipilih dari penumpang lain untuk dipindai.
Sheen mengatakan kepada Manchester Evening News tentang pertemuannya dengan seorang penjaga keamanan di Bandara Manchester sebelum terbang ke Grenoble, Prancis pada 3 April tahun ini.
Ahli bedah terkemuka itu mengatakan dia mengantri selama dua jam sebelum mencapai keamanan untuk penerbangan jam 8 pagi, menambahkan bahwa seorang penjaga keamanan menyuruhnya ke arah antrian di pemindai meskipun detektor logam lengkung yang lebih kecil menyala dan dapat digunakan.
Saat menceritakan kejadian itu, Sheen menjelaskan: “Saya berkata, ‘Mengapa?’ Dia berkata karena mereka memiliki sistem. Sistem macam apa ini, saya bertanya kepadanya. Saya menantangnya. Saya tahu alasannya. Bagi saya itu jelas. Dia berkata ‘lakukan seperti yang diperintahkan.’ Dia sangat kasar padaku dan aku berkata ‘jangan bicara seperti itu padaku.’ Saya mengatakan kepadanya bahwa dia harus memberi saya alasan.”
“Lalu saya mengemasi tas saya dan melihat ke belakang saya dan melihat keluarga Muslim yang lain, dan mereka semua melalui pemindai yang sama dengan saya. Mereka diarahkan ke sana oleh orang yang sama. Orang kulit putih lainnya melewati pemindai lain,” dia dilanjutkan.
Sheen mengajukan keluhan resmi ketika dia mendarat di tujuannya tetapi bandara hanya menanggapi hal tersebut setelah anggota parlemen lokal terlibat. (rafa/arrahmah.id)