(Arrahmah.com) – Kerusakan akibat dari serangan-serangan “Israel” ke Jalur Gaza tidak hanya merenggut lebih dari 1.000 nyawa warga Gaza, tetapi juga telah memorak-porandakan sektor ekonomi Gaza.
Serangan-serangan bom baik melalui udara maupun darat selama 51 hari, telah menghasilkan kerugian yang sangat besar yang tidak hanya menyebabkan korban jiwa tetapi juga harta benda, di mana bangunan-bangunan rusak parah bahkan hancur dan itu berarti banyak warga Gaza kehilangan tempat tinggal dan pekerjaan.
Sekarang banyak pengangguran, dan banyak pemilik pabrik tidak bisa menerima kompensasi atas kerugian mereka. Bahan-bahan bangunan tidak bisa memasuki Jalur Gaza akibat agresi “Israel,” lapor MEMO.
Lebih dari 500 fasilitas utama dan strategis telah hancur selama agresi 51 hari oleh “Israel” di Gaza, demikian juga nasib lebih dari 2.800 perusahaan yang mewakili mayoritas ekonomi Gaza.
Kerugian materi ditaksir hingga USD 540 disebabkan penyerangan tersebut. Kerugian materi seperti ini bukan yang pertama kalinya dialami oleh Gaza, walaupun demikian rakyat Muslim Gaza terus bangkit dan tidak pernah menyerah. “Israel” bisa saja menghancurkan bangunan-bangunan di Gaza, tetapi tidak mampu menghancurkan semangat juang di hati rakyat Muslim Palestina.
(siraaj/arrahmah.com)