SANA’A (Arrahmah.id) – Amerika Serikat telah mengintensifkan serangan militernya terhadap Yaman dengan menyerang beberapa lokasi di negara itu kemarin malam (22/3/2025) termasuk tiga serangan udara di Bandara Internasional Hodeidah.
Pesawat tempur AS juga menargetkan wilayah Al-Manzar, selatan kota pesisir Hodeidah di Yaman barat, sementara lima serangan udara menargetkan direktorat Manzar di Yaman timur laut, menurut kantor berita Al Mayadeen.
Kemudian, pesawat AS menyerang pelabuhan Al-Salif di Laut Merah, barat laut Kota Hodiedah.
Distrik Sahar dan Kitaf di Saada juga menjadi sasaran, begitu pula distrik Majzar di Marib dengan lima serangan udara, menurut Kantor Berita Yaman, SABA.
Serangan Sebelumnya
Serangan terbaru terjadi saat agresi yang dipimpin AS dilanjutkan di Yaman pekan ini, menyusul serangan genosida ‘Israel’ yang kembali dilakukan di Jalur Gaza.
Pada Jumat (21/3), pesawat tempur AS menyerang Distrik al-Tuhayta di provinsi Hodeidah di sepanjang Laut Merah di barat daya Yaman, serta distrik al-Asayid di provinsi Saada di utara.
Di Hodeidah, pesawat tersebut melancarkan enam serangan udara di Distrik Al-Tuhayta, sementara beberapa serangan menargetkan provinsi Saada.
Di tempat lain, di Al-Bayda, pesawat AS menargetkan distrik al-Sawadiyah, sementara di Saada, serangan udara menghantam pinggiran kota, menurut Al Mayadeen. Kantor berita tersebut mengutip kantor berita SABA yang melaporkan bahwa serangan AS terhadap distrik al-Thawra di Sanaa utara menghantam gedung pertemuan yang belum selesai di dalam lingkungan permukiman.
‘Upaya yang Gagal’
Angkatan Bersenjata Yaman mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “musuh Amerika melancarkan beberapa serangan udara di berbagai provinsi dalam upaya yang gagal untuk mencegah Yaman mendukung rakyat Palestina yang tertindas di Jalur Gaza.”
Ditambahkannya: “Kami akan terus mendukung mereka sampai agresi dihentikan dan pengepungan dicabut—tanpa mempedulikan konsekuensi atau hasilnya.”
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa pasukan rudalnya menargetkan Bandara Ben Gurion di Tel Aviv “dengan rudal balistik hipersonik Palestine-2” dan “berhasil mencapai target sasarannya.”
“Ini adalah operasi ketiga yang dilakukan dalam 48 jam terakhir,” kata pernyataan itu.
Angkatan bersenjata mengeluarkan peringatan kepada semua maskapai penerbangan bahwa Bandara Ben-Gurion di Tel Aviv “sekarang tidak aman untuk navigasi udara dan akan tetap demikian sampai agresi di Gaza berhenti dan pengepungan dicabut.”
Disebutkan pula bahwa selama enam hari berturut-turut, Angkatan Udara Drone Angkatan Bersenjata Yaman melakukan operasi militer yang “menargetkan sejumlah kapal perang yang berafiliasi dengan kapal induk AS USS Harry S. Truman, dengan menggunakan sejumlah drone.”
Netanyahu Dievakuasi
Pada Jumat (21/3), Perdana Menteri ‘Israel’ Netanyahu dievakuasi dari Knesset ke lokasi yang aman setelah sirene serangan udara dipicu oleh rudal yang diluncurkan dari Yaman.
Komando Front Dalam Negeri ‘Israel’ mengonfirmasi bahwa sirene berbunyi di Tel Aviv, Yerusalem, dan ‘Israel’ tengah setelah sebuah rudal terdeteksi datang dari Yaman.
Channel 12 ‘Israel’ melaporkan sebuah pesawat yang datang dari London dan menuju Bandara Ben Gurion terpaksa mengubah jalur penerbangannya pada menit terakhir setelah sirene berbunyi di Tel Aviv.
Sejak November 2023, Angkatan Bersenjata Yaman telah melancarkan lebih dari 100 serangan sebagai bentuk solidaritas terhadap Gaza. Mereka menghentikan operasi mereka saat gencatan senjata mulai berlaku pada Januari, dan melanjutkannya saat Israel melanjutkan agresinya terhadap Gaza dan memberlakukan blokade kemanusiaan lainnya. (zarahamala/arrahmah.id)