KAIRO (Arrahmah.com) – Intel Israel yang ditangkap di Mesir ternyata adalah seorang imigran Amerika ke Israel yang pernah menulis bahwa ia berharap untuk mempromosikan kebijakan Israel di dunia Arab, menurut informasi dari salah satu situs, dikutip Al Masry Al Youm pada Senin (13/6/2011).
Pria, ditahan pada hari Minggu (12/6) telah diidentifikasi oleh kantor berita MENA Mesir bernama Ilan Chaim Grabel (Grapel).
Duta Besar Israel untuk Kairo mengatakan pada hari Senin (13/6) bahwa Israel sedang mengidentifikasi kasus ini. Kedutaan AS di ibukota Mesir mengatakan pihaknya berusaha bekerja untuk mengkonfirmasi identitas dan kewarganegaraan Grapel.
Di halaman Facebook-nya, Grapel tidak merahasiakan kehadirannya di Mesir. Ia menulis bahwa ia “berkhotbah di al-Azhar”, sebuah universitas Islam di Kairo, dan bahwa ia pernah belajar di Johns Hopkins University di Baltimore, Maryland. Referensi Al-Azhar kemudian menghilang dari halaman tersebut.
Sebuah sumber peradilan di Mesir mengatakan, orang yang ditangkap itu berperan aktif di Tahrir Square Kairo, pusat pemberontakan melawan Hosni Mubarak, setelah mantan presiden mengundurkan diri.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh jaksa penuntut umum Mesir mengatakan bahwa tersangka, yang divonis sementara dengan 15 hari penjara, telah dikirim ke Mesir “untuk merekrut agen dan mencoba untuk mengumpulkan informasi serta data, juga untuk memantau peristiwa revolusi 25 Januari.”
Foto-foto Grapel yang terlihat pada halaman Facebook, pada situs Proyek Israel (sebuah kelompok pro-Israel tempat ia memperoleh pelatihan hubungan media pada tahun 2008), dan di harian online dari sebuah organisasi pencari dana untuk tentara Israel, cocok dengan klip video dari tersangka dirilis oleh Mesir. (althaf/arrahmah.com)