CHECHNYA (Arrahmah.com) – Dalam sebuah cuplikan video, Ruslan (Aslan) Khalidov, yang diperintah oleh Kadyrov membunuh seorang pemimpin orang Chechnya di Norwegia, Magomed Ocherhadzhi, menyatakan penyesalannya dan tidak ingin melakukan kejahatan lagi.
Ruslan Khalidov menerangkan bahwa dia sudah diteror, ia diancam pembunuhan di bawah penyiksaan, ancaman perusakan fisik dan pemerasan.
Ruslan Khalidov menyebutkan bahwa dia adalah keponakan laki-laki Shaa Turlayev, seorang mantan pengawal Presiden CRI Aslan Maskhadov. Turlayev beberapa tahun yang lalu berpaling ke orang kafir Rusia.
Menurut Khalidov, pamannya Shaa Turlayev aktifis pro Kadyrov yang murtad, yang mempunyai penjaranya sendiri di Gudermes, di mana keluarga Mujahideen yang diculik bersama orang Muslim tak bersalah lainnya yang ada di bawah kecurigaan Kadyrov, mengalami penyiksaan.
Dia menerangkan bahwa dia secara langsung mengambil bagian di penyiksaan di penjara pribadi Kadyrov di desa Khosi-Yurt dan sedangkan Turlayev di kota Gudermes. Khalidov mengatakan bahwa bukan hanya laki-laki tersiksa di penjara ini tetapi juga perempuan. Mereka diperkosa oleh orang-orang murtad.
Menurut Khalidov, FSB memerintah Kadyrov untuk membentuk tim pembunuh untuk aksi pembunuhan di luar negeri. Tim itu direkrut dari 8th Company (komplotan resimen Kadyrov), di Shali.
Dalam pernyataannya, Ruslan Khalidov menyebutkan nama Shadid. Shadid dikenal bahwa termasuk anggota organisasi pembunuh yang dikelola oleh Shaa Turalayev.
Turlayev segera datang ke Eropa dan bertemu dengan agennya. Sesudah kunjungan ini, sekomplotan pembunuh mulai melakukan pembunuhan.
Sebelum pembunuhan seorang mantan pengawal Kadyrov, Umar Israilov, Shaa Turlayev berada di Austria dan tinggal bersama Otto Kaltenbrunner, supirnya.
Ruslan Khalidov adalah saksi kepala dalam kasus Nordbybraten, kasus tawuran di antara orang-orang Kurdi dan orang Chechnya.
Menurut penyesalan Khalidov atas pekerjaan yang diberikan oleh Kadyrov dan paman Shaa Turlaev, selain membunuh, ia harus mengadakan kontak rahasia dengan yang berwewenang Norwegia. Ia juga bertugas memberikan informasi yang salah mengenai kondisi warga Chechnya di Norwegia kepada media dan pemerintah.
Dalam keterangannya, dia menyebutkan pada media dan polisi bahwa setiap keluarga Chechnya diduga mempunyai senjata, bahwa wakil pemberontak Chechnya mengancam untuk memotong tangan dan kakinya, juga diancam lidahnya akan ditusuk jika tidak mengaku.
Dia menuduh banyak pemuda yang tidak bersalah dalam serangan di perkemahan Nordbybraten.
Yang paling keji dalam video ini adalah bahwa yang berwewenang Norwegia membenarkan penuturan ‘bohong’ Ruslan Khalidov. Tetapi, yang berwewenang Norwegia sudah melarang untuk menyingkap informasi, meskipun faktanya Khalidov mengindikasikan bahwa beberapa pengungsi Chechnya di negaranya di bawah ancaman pembunuhan oleh agen-agen Kadyrov.
Pada Selasa (3/3) pagi Ruslan Khalidov ditangkap oleh polisi Norwegia. (Althaf/arrahmah.com)
Untuk mengetahui isi videonya, silakan unduh di sini!