(Arrahmah.com) – Menghafal bukanlah hal yang sulit bagi mereka yang memiliki niat dan tekad yang bulat. Terlebih lagi jika mereka memiliki keyakinan terhadap diri sendiri dan berpikir positif yang disertai dengan kecintaan dan kerinduan yang menggebu-gebu untuk menghafal Al-Qur’an berperan 90% dalam menyukseskan program menghafal Al-Qur’an.
Di artikel ini saya akan memberikan anda tip-tip agar mempunyai hafalah selancar Al-Fatihah.
1.Menjadikan sebuah surah sebagai Favorit
Sebagai contoh adalah surah Ar-Rahman, karena dianggap sebagai surah favorit. Bahkan dikultuskan sebagai surah yang spesial, akhirnya dikhususkan dan diberi perhatian lebih dan sering dibaca. Kemudian sebaliknya, menganggap sebuah hafalan surah tidak favorit merupakan alasan umum, mengapa hafalan surah tersebut dilupakan atau tidak diberi perhatian lebih. Sigmund Freud berkata, “kita hanya mengingat hal-hal yang menarik perhatian kita.”
Seorang hafizh Qur’an pasti mempunyai ayat-ayat atau surah khusus yang difavoritkan dan sering dibacakan ketika shalat. Sehingga hafalan andalannya benar-benar sudah selancar Al-Fatihah. Padahal semua ayat Al-Qur’an adalah mukjizat yang tak perlu dipilih-pilih.
Oleh karena itu kita semua harus bisa menjadikan semua surah didalam Al-Qur’an itu favorit dan harus punya komitmen bahwa ayat yang sudah dihafal tidak boleh hilang.
2. Menjadikan Al-Qur’an sebagai wirid harian kita
Menjadikan Al-Qur’an sebagai wirid harian maksudnya adalah muraja’ah dengan menghatamkan Al-Qur’an. Muraja’ah merupakan dasar kuatnya hafalan. Tidak ada hafalan kuat selamanya tanpa muraja’ah karena ia sama seperti orang yang ingin menghilangkan rasa haus tanpa minum. Anehkan?
Ketahuilah bahwa hafalan bisa menguap setelah beberapa detik dari ingatan. Jadi sehebat apapun kecerdasan anda, tetapi tidak pernah muraja’ah maka akhirnya hafalan anda akan hilang juga.
Dari Ibnu Umar, dari Nabi bersabda: “Apabila hafizh Al-Qur’an mengerjakan shalat lalu ia membacanya di waktu malam atau siang, maka ia akan mengingatnya. Namun jika tidak membacanya dalam shalatnya, maka ia akan melupakannya.” (Ash-Shihah: 597)
Muraja’ah yang terbaik adalah ketika shalat dan muraja’ah yang dilakukan dalam waktu berdekatan. Wasiat untuk para penghafal Al-Qur’an agar selalu menjaga hafalannya berapapun ayat yang sudah dihafal.
Maka dari itu menghafal dan muraja’ah seperti dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Dan tidak perlu lagi kita mencari metode untuk memperkuat hafalan, rumusnya adalah jika kuat muraja’ahnya maka akan kuat hafalannya.
3. Hindari maksiat
Sesungguhnya Al-Qur’an itu mudah dihafal, Allah berfirman :
“Dan sesungguhnya telah kami mudahkan Al-Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang dapat mengambil pelajaran?” (QS. Al-Qomar:17)
Ayat ini adalah motivasi bagi kita, penjelasan langsung dari Allah bahwa kitab-Nya mudah dihafal bahkan dimudahkan untuk dihafal.
Disamping mudah dihafal, Al-Qur’an juga mudah hilang sebagaimana disebutkan dalam hadis. Abu Musa berkata, Rasulullah Shallalahu alaihi wa sallam bersabda:
“Biasakanlah kalian membaca Al-Qur’an, demi Allah yang nyawaku berada ditanganNya, hafalan Al-Qur’an itu lebih mudah lepas dari seekor unta dari ikatannya.” (HR.Bukhari)
Maka dari itu sekecil apapun maksiat jangan pernah meremehkannya, karena setiap maksiat yang kita lakukan akan berefek malas beribadah, malas muraja’ah dan menghabiskan waktu yang tidak ada manfaatnya. Jika hal ini berlarut maka otomatis akan mempengaruhi hafalan.
Selamat mencoba dan semoga istiqomah dalam menghafal kitab-Nya. Aamiin
Sovia Agustina, STEI SEBI
(*/arrahmah.com)