BURKINA FASO (Arrahmah.com) – Antoine Ouedraogo tidak pernah mencalonkan diri menjadi Dozo Hunters hingga militan Islam membunuh rekan-rekannya di depan mata kepalanya sendiri di utara Burkina Faso. Menurut klaim pria berusia 53 tahun itu, dirinya terhindar dari pembunuhan karena melafalkan mantra yang membuatnya tidak terlihat.
Ayah dari 17 anak ini pun mengatakan bahwa obat rahasia yang dia konsumsi saat kecil terus melindunginya dari peluru dan parang.
“Obat itu masih ada di dalam diri saya,” katanya, “Bahkan sekarang jika sesuatu terjadi, saya bisa menghilang”
Pejuang seperti Ouedraogo mempercayai praktik spiritual tradisional ini dapat melindungi mereka ketika berperang dengan militan Al Qaeda dan ISWAP yang tengah gencar melakukan serangan di negara Afrika Barat.
Tradisi yang mengakar kuat ini menyatakan bahwa apabila tumbuhan, hewan, dan objek ritual yang dicampur dengan tulisan-tulisan khusus dikonsumsi maka dapat memberikan perlindungan sebelum berperang.
Banyak warga Burkina Faso yang mempercayai kekuatan ini karena turun menurun dari generasi ke generasi.
Beberapa orang mengatakan praktik ini berakar dari budaya animisme.
Sekitar 15% dari populasi Burkina Faso, menurut laporan dari International Crisis Group, merupakan penganut Animisme.
“Mereka ini sangat percaya pada seperangkat sistem kepercayaan yang sangat rumit dan terkadang pemikiran magis dengan asumsi tetap aman dan memahami tempat mereka di dunia,” kata Danny Hoffman, ketua Program Studi Afrika di Sekolah Studi Internasional Jackson di Universitas Washington, dilansir Daily Herald (29/4/2021).
Pejuang di Burkina Faso enggan membocorkan terlalu banyak tentang proses dan jenis tanaman yang digunakan, dengan mengatakan tanaman itu dirahasiakan bahkan dari anggota keluarga.
Tetapi mereka menjelaskan bahwa salah satu cara untuk menjadi ‘tahan peluru’ adalah dengan mencampurkan 13 tanaman, memasukkan pasta ke dalam makanan, dan memakannya dari lubang di tanah. Makanannya sendiri disiapkan dengan air yang digunakan untuk merendam panah logam selama 72 jam.
Sebelum para relawan menerima senjata, tokoh masyarakat pun memberikan mereka gelang, cincin dan pakaian khusus yang akan mencegah cedera parah dan kematian.
Soumaila, seorang relawan berusia 19 tahun yang selamat dari setidaknya 10 pertempuran dengan militan dalam satu setengah tahun terakhir, mengatakan bahwa akibat itu semua dia masih dapat hidup.
Bahkan dia menyatakan memiliki jaket yang dibuat khusus untuk mengusir peluru. Harganya hampir $ 90, jumlah yang sangat besar di pedesaan Burkina Faso.
“Jika kami tidak memiliki perlindungan ini, kami akan kurang berani untuk pergi ke beberapa pertempuran,” ungkapnya. (hanoum/arrahmah.com)