MOZAMBIK (Arrahmah.com) – Afrika Selatan mengerahkan pasukannya untuk membantu Mozambik dalam membebaskan kota Palma yang saat ini dikuasai kelompok militan Islamic State (ISIS) (2/3/2021).
Pengumuman itu dikeluarkan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa dalam pidatonya yang disiarkan televisi nasional.
“Kami akan terlibat dalam mengamankan keselamatan orang-orang kami di Mozambik – di Pemba dan di Palma,” kata Ramaphosa, dikutip dari Deutsche Welle (3/4).
Ramaphosa mengatakan militer Afrika Selatan mulai menyelamatkan warga negara yang terdampar di Mozambik dan menemukan mayat seorang Afrika Selatan yang tewas dalam serangan itu.
Banyak pekerja asing di kota kaya gas yang dikelola raksasa energi Prancis, Total.
Saat ini Total telah menghentikan operasi di kota tersebut dan menarik semua stafnya. Investasi sebesar $20 miliar untuk pembangunan pabrik gas alam cairpun dihentikan pekan lalu.
Militer Mozambik mengklaim bahwa pabrik Total dilindungi mereka, namun dari pantauan drone dilaporkan para militan berada di dekat lokasi pabrik.
Serangan ke kota Palma dimulai pada 24 Maret, ketika sekitar 100 militan ISIS menggempur kota itu.
Militan ISIS mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa kelompok itu telah menewaskan 55 anggota pasukan keamanan Mozambik selama serangan itu.
Puluhan warga Palma diyakini tewas dalam pengepungan tersebut, termasuk sedikitnya dua pekerja asing di daerah tersebut.
PBB mengatakan Jumat (2/4) bahwa sedikitnya 9.150 orang telah melarikan diri dari Palma ke daerah lain di Mozambik utara. Ribuan orang masih diyakini mengungsi di distrik Palma.
Serangan ke kota Palma adalah yang terbaru dari serangkaian serangan militan yang dimulai pada tahun 2017. Sejauh ini, lebih dari 2.600 orang telah tewas akibat kondlik bersenjata yang telah terjadi selama tiga tahun terakhir. (hanoum/arrahmah.com)