PUNJAB (Arrahmah.id) — Sekelompok pria bersenjata menyerbu pangkalan pelatihan Angkatan Udara Pakistan pada hari Sabtu (4/11/2023) dan merusak tiga pesawat. Tiga orang tewas sebelum mereka memasuki pangkalan tersebut, dan tiga penyerang lainnya terpojok/terisolasi, demikian menurut sebuah pernyataan militer Pakistan, seperti dikutip kantor berita AFP (4/11).
Dalam sebuah pernyataan kepada media, kelompok militan Tehreek-e-Jihad Pakistan (TJP), kelompok milisi baru yang merupakan afiliasi dari gerakan Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Serangan ini terjadi setelah 14 tentara tewas ketika konvoi mereka diserang di provinsi Balochistan, dan enam warga sipil tewas ketika sebuah mobil polisi menjadi target serangan di Khyber Pakhtunkhwa, keduanya pada hari Jumat (3/11).
Serangan terbaru tersebut terjadi pada Sabtu dini hari waktu setempat di kota Mianwali, di provinsi Punjab, dekat perbatasan Khyber Pakhtunkhwa.
“Karena respons cepat dan efektif dari pasukan, upaya ini berhasil digagalkan, sehingga menjamin keselamatan dan keamanan para personel dan aset-aset,” kata pernyataan militer Pakistan.
“Namun, selama serangan itu, beberapa kerusakan juga terjadi pada tiga pesawat yang sudah dilarang terbang dan sebuah tempat penyimpanan bahan bakar,” imbuhnya.
Para analis mengatakan kelompok militan menjadi lebih berani dengan kembalinya kekuasaan Taliban atau Imarah Islam Afghanistan (IIA) di negara tetangga Afghanistan pada tahun 2021.
Pakistan sering menuduh tetangganya tersebut menampung para militan yang merencanakan dan melancarkan serangan dari tanah Afghanistan. Tuduhan ini telah dibantah oleh pemerintah IIA. (hanoum/arrahmah.id)