MALI (Arrahmah.id) – Sebuah kelompok yang berafiliasi dengan Al-Qaeda telah mengklaim bertanggung jawab atas sebuah serangan bom di pusat kota Mali dan mengatakan bahwa puluhan tentara dan tentara bayaran Rusia terbunuh atau terluka.
Kelompok Pendukung Islam dan Muslim (GSIM) membuat klaim tersebut dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan pada Selasa (25/4/2023) oleh SITE, yang mengakui kematian 15 pejuangnya dalam serangan di Sevare pada Sabtu.
Pemerintah Mali telah mengklaim pada Ahad bahwa 10 warga sipil dan tiga tentara tewas dan puluhan jihadis “dinetralisir”, yang berarti terbunuh, dalam gelombang pertumpahan darah pada hari sebelumnya, lansir The New Arab.
Dua pejabat terpilih dan seorang sumber diplomatik mengatakan bahwa target serangan tersebut adalah sebuah kamp yang menampung para pejuang Rusia.
Junta Mali mulai bekerja dengan kelompok tentara bayaran Rusia, Wagner sejak 2022.
GSIM mengatakan bahwa mereka meledakkan dua bom mobil yang menghancurkan sebagian bandara di Sevare, yang kemudian disusul dengan pertempuran selama dua jam.
GSIM juga mengatakan bahwa beberapa warga sipil tewas ketika tentara menyerang salah satu kendaraan mereka.
Baik tentara Mali maupun organisasi Wagner tidak menanggapi panggilan telepon dari AFP pada Selasa malam.
Dalam sebuah pernyataan terpisah yang telah diautentikasi, GSIM mengatakan bahwa pasukannya telah menewaskan 10 tentara Mali dalam sebuah penyergapan pada Sabtu antara Marja dan Nara, di wilayah Koulikoro.
Para pejabat Nara telah mengonfirmasi adanya serangan dan tentara mengatakan bahwa sebuah “tempat perlindungan teroris” telah dihancurkan, namun tidak ada korban jiwa.
Pekan lalu, sebuah delegasi resmi Mali disergap di dekat Nara dan kepala staf pemimpin junta Assimi Goita terbunuh bersama dengan setidaknya tiga orang lainnya. GSIM juga mengklaim serangan tersebut.
Sejak Agustus 2020, Mali diperintah oleh junta militer, yang memutuskan aliansi yang sudah berlangsung lama dengan Prancis dan mitra Barat lainnya dalam perang melawan jihadis dan meminta bantuan Rusia. (haninmazaya/arrahmah.id)