KABUL (Arrahmah.com) – Senin lalu, kelompok mujahidin TALIBAN membantah klaim pasukan kafir AMERIKA seputar tewasnya 220 pejuang mereka dalam sebuah operasi militer di selatan Afghanistan minggu lalu.
Taliban menegaskan, pendudukan saat ini tengah berupaya memecahkan perhatian dunia mengenai kerugian-kerugian besar yang diderita pasukannya setiap harinya dengan mengumumkan telah membunuh ratusan anggota TALIBAN secara dusta.
Pasukan kafir mengklaim telah membunuh lebih dari 220 orang yang diduga merupakan para pejuang TALIBAN. Sementara itu, kepada kantor berita REUTERS, sejumlah penduduk menguatkan, operasi yang diumumkan pasukan pendudukan itu justru telah menewaskan lebih dari 90 orang sipil di kawasan Sanjin, propinsi Helmanz.
Dalam keterangannya, Taliban juga mengatakan, “Tentara kafir Amerika berusaha memecahkan perhatian dunia seputar kerugian-kerugian yang diderita pasukannya setiap harinya dengan mengumumkan tewasnya ratusan mujahidin Afghanistan.” Taliban menyiratkan, serangan yang dilakukan pasukan kafir selalu saja menjadikan kalangan sipil sebagai korban.
Sebuah laporan media telah mengungkap, para pejuang TALIBAN berusaha untuk mengunci pasukan NATO di Afghanistan dengan meningkatkan intensitas operasi-operasi serangan terhadap kafilah-kafilah barang yang membawa sebagian besar suplai makanan ke negeri itu melalui celah-celah perbukitan khaibar.
Surat kabar Sunday Telegraph, yang terbit di Inggeris dalam laporannya mengatakan, para pejuang TALIBAN telah menerapkan gaya perang gerilya yang unik. Mereka menculik, menghancurkan mobil-mobil pengangkut barang berkapasitas berat dan menjual barang-barang yang dibawanya di pasar-pasar lokal untuk menyuplai serangan-serangan baru mereka. (Hanin MAzaya/AS)