KABUL (Arrahmah.com) – Lebih dari satu dekade silam – tanpa perundingan, tanpa perdebatan apapun – negara penjajah Amerika Serikat meluncurkan perang melawan Afghanistan setelah serangan 9/11. Hari ini, Rabu (26/2/2014), pasukan koalisi secara bertahap berkemas.
Setelah bertahun-tahun melampiaskan dendam dalam kekerasan dan pertumpahan darah dan nyawa , pasukan salibis pimpinan AS berencana meninggalkan negara Muslim ini dalam kehancuran.
Seperti dilansir Reuters pada Selasa (25/02), Obama mengatakan kepada Karzai melalui telepon bahwa markaz syaithon Pentagon tengah menyusun rencana penarikan penuh pasukannya. Hal tersebut dikarenakan penolakan pemimpin Afghanistan untuk menandatangani Perjanjian Keamanan Bilateral dengan Washington, dimana kekebalan hukum mutlak bagi tentara dan kontraktor.
Pun jika tidak ada kesepakatan, pasukan salibis pimpinan AS telah mengindikasikan penerapan”zero option“, seperti yang terjadi di Irak, meninggalkan koalisi penjajah untuk memerangi Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) sendiri.
Obama berkeras meninggalkan sekitar 10.000 tentaranya di Afghanistan dengan dalih untuk melatih dan membimbing koalisi penjajah untuk melawan mujahidin. Dengan demikian “Amerika Serikat akan berkonsultasi erat dengan sekutu NATO dan mitra ISAF bulan depan, untuk mendiskusikan perencanaannya mencengkram Negeri Muslim bersama menteri pertahanannya di Brussels pekan ini”. (M1/arrahmah.com)