KABUL (Arrahmah.id) – Deputi Ekonomi Kantor Perdana Menteri Imarah Islam Afghanistan mengatakan bahwa pada tahun ini, 252 proyek senilai hampir 74 miliar afghani telah disetujui di negara tersebut.
Hamdullah Fitrat, wakil juru bicara Imarah Islam, menyatakan bahwa proyek-proyek infrastruktur tersebut berada di sektor transportasi, energi, kesehatan, industri, pengelolaan air, dan pendidikan.
Wakil Juru Bicara Imarah Islam mengatakan bahwa pendanaan proyek-proyek ini bersumber dari pendapatan domestik, memberikan kesempatan kerja langsung dan tidak langsung kepada ribuan warga negara, lansir Tolo News (14/3/2025).
“Otoritas Pengadaan Nasional telah menyetujui 252 proyek tahun ini, dengan total biaya hampir 74 miliar afghani. Proyek-proyek ini mencakup sektor pengelolaan air, listrik, infrastruktur, industri, transportasi, pendidikan, dan kesehatan,” kata Fitrat.
Sementara itu, beberapa ahli mengatakan bahwa pelaksanaan berbagai proyek tersebut sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi Afghanistan dan pengurangan pengangguran di negara tersebut.
“Ini adalah pencapaian besar-tidak hanya dalam hal pembangunan jalan, tetapi juga dalam memberikan kesempatan kerja bagi warga Afghanistan. Tahun depan, investasi di bidang pertanian dan listrik juga harus dilakukan untuk menciptakan lebih banyak kesempatan kerja,” kata Abdul Naseer Taraki, seorang pakar urusan ekonomi.
“Dalam sistem ekonomi Afghanistan, semakin banyak kita dapat berinvestasi dalam proyek-proyek infrastruktur yang berkaitan dengan fondasi negara, maka akan semakin efektif,” ujar Iraj Faqiri, seorang pakar ekonomi.
Setelah kembalinya Imarah Islam ke tampuk kekuasaan dan berkurangnya bantuan kemanusiaan global ke Afghanistan, pemerintah interim secara konsisten menekankan bahwa semua proyek dan gaji pegawai pemerintah didanai dari pendapatan domestik. (haninmazaya/arrahmah.id)