KABUL (Arrahmah.com) – Kementerian pertahanan Afghanistan memerintahkan prajurit yang memiliki keluarga di Pakistan untuk memindahkan mereka segera ke Afghanistan dalam menanggapi insiden terbaru di mana Taliban diklaim sebagai otak di balik pasukan NATO.
Kebijakan baru itu dibuat sebagai tanggapan atas laporan bahwa di mana tentara Afghanistan yang memiliki link ke ‘militan’ melakukan serangan terhadap pasukan NATO.
“Kami telah diberitahu untuk meminta tentara kami yang memiliki kerabat di Pakistan agar memindahkan mereka ke Afghanistan,” kata Abdul Hamid Hamid, komandan korps tentara di Kandahar, pada AFP, dan menambahkan bahwa kebijakan itu belum selesai.
“Kadang-kadang keluarga mereka digunakan sebagai sandera oleh beberapa agen intelijen sebagai tekanan agar mereka melakukan apa yang tidak mereka kehendaki,” katanya.
Sebagian besar tentara yang direkrut di Kandahar memiliki keluarga di Pakistan, tambahnya.
“Kami telah memasang aturan lebih ketat ketika merekrut tentara baru. Mereka yang memiliki keluarga di Pakistan diperiksa lebih serius,” kata juru bicara kementerian pertahanan, Daulat Waziri.
Seorang tentara pemberontak Afghanistan yang menembak mati empat tentara Prancis pada bulan Januari telah mengunjungi Peshawar sebelum bergabung kembali dengan tentara, menurut para pejabat.
Enam persen kematian pasukan salibis NATO di Afghanistan merupakan akibat dari serangan yang dilakukan oleh pasukan keamanan Afghanistan, menurut laporan rahasia bocor ke media.
Sekitar 40 serangan, menurut laporan, dilakukan oleh pasukan Afghanistan terhadap pasukan NATO di empat tahun terakhir.
Ada sekitar 130.000 tentara salibis NATO di Afghanistan, yang bekerja dengan lebih dari 300.000 anggota pasukan Afghan. (althaf/arrahmah.com)