KABUL (Arrahmah.com) – Afghanistan membebaskan hampir 200 tahanan Taliban untuk mendorong pembicaraan damai yang telah lama tertunda.
Pejabat Afghanistan pada Rabu (2/9/2020), menyampaikan pembebasan tahanan itu merupakan bagian dari 400 kelompok separatis Islam “garis keras”, menurut informasi yang dilansir dari Reuters pada Rabu (2/9).
“Pemerintah Afghanistan pun telah membebaskan Taliban lainnya dari sisa tahanan Taliban yang ada, dan upaya selanjutnya masih dilakukan untuk memajukan proses pertukaran tahanan (Afghanistan dan Taliban),” kata Sediq Sediqqi, juru bicara Presiden Ashraf Ghani.
Namun, Sediqqi tidak memberikan jumlah pasti dari tahanan yang dibebaskan pemerintah Afghanistan dan dari pihak Taliban.
Sementara informasi dari 2 pejabat lainnya mengatakan, pembebasan dari penjara utama di ibu kota Kabul terjadi pada Senin dan Selasa, pada saat yang sama Taliban membebaskan 6 pasukan khusus Afghanistan.
Sekitar 120 tahanan tetap akan dibebaskan sejalan dengan tuntutan Taliban, termasuk 6 yang pembebasannya ditolak oleh beberapa pemerintah Barat, termasuk Australia.
“Kami ingin menyelesaikan pertukaran tahanan, sehingga kami dapat memulai proses perdamaian secepat mungkin,” kata Fraidoon Kwazoon, juru bicara Abdullah Abdullah, kepala Dewan Tinggi untuk Rekonsiliasi Nasional kepada .Reuters.
“Sebuah tim negosiasi kemungkinan besar akan terbang pada Kamis (3/9) ke Doha untuk negosiasi.” (Hanoum/arrahmah.com)