Ia lahir di Arab Saudi, dan menghabiskan masa mudanya di New York dan Florida selatan, lalu ia menghilang. Penyelidik kini menuduh Adnan Shukrijumah (35) memegang posisi tinggi dalam kepemimpinan Al-Qaeda.
FBI mengatakan setelah ia meninggalkan Amerika, Shukrijumah memulai aktivitasnya dalam kelompok Al-Qaeda sebagai pencuci piring, melakukan tugas-tugas kasar di kamp-kamp pelatihan.
Namun, ia telah lebih dari seorang pencuci piring saat ini.
“Ini seperti bisnis lainnya, Ia akan menjadi pemimpin operasi,” ujar Brian LeBlanc, agen khusus FBI untuk kontra-terorisme.
“Sebagai tertuduh direktur operasi Al-Qaeda di luar negeri, penyelidik meyakini bahwa ia sangat berbahaya,” lanjut LeBlanc.
“Ia mungkin bukan seseorang yang akan masuk ke Amerika Serikat untuk melakukan serangan, namun apa yang menjadikannya sangat berbahaya adalah ia diluar sana merencanakan serangan dan merekrut orang-orang untuk secara aktif melakukan itu,” tambah LeBlanc.
Pernyataan ini datang ketika LeBlanc mengaitkan Shukrijumah dengan misi aksi syahid yang gagal dilakukan di kereta bawah tanah New York.
Najibullah Zazi dan Zarein Ahmedzay mengatakan mereka berencana meledakkan diri menggunakan bom rakitan.
“Shukrijumah, salah satu yang sangat diyakini akan kembali ke AS dan melakukan serangan disini,” ujar LeBlanc.
Shukrijumah, anak tertua dari seorang Imam Saudi, ia datang ke Amerika saat masih kecil.
Ia pernah tinggal di Brooklyn, New York dimana ayahnya menjadi pengajar di mesjid. Mereka tinggal di sebuah rumah sebelum akhirnya pindah ke Florida pada pertengahan 90-an.
Ayahnya yang telah meninggal, membangun sebuah mesjid kecil di dekat Fort Lauderdale.
Sementara itu, Shukrijumah bekerja sebagai pekerja sambilan, termasuk menjual mobil bekas. Keluarganya mengatakan penghasilannya digunakan untuk pendidikan, termasuk kursus komputer dan kimia di sebuah universitas kecil di Florida. Ia bahkan mengambil kelas untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggrisnya.
Beberapa tahun setelahnya, saat FBI mengatakan mereka melakukan pencarian terhadap Shukrijumah, guru Inggris Shukrijumah memperlihatkan video dirinya di kelas dan memberikan video tersebut kepada FBI.
LeBlanc meminta agen di New York untuk memperlihatkan video tersebut kepada Zazi.
“Dari video tersebut, ia dapat membuat identifikasi,” ujar LeBlanc.
FBI mengklaim mereka kini telah memiliki profil lengkap mengenai Shukrijumah dari mastermind 911, Khalid Sheik Mohammed.
Sesaat sebelum peristiwa 911, FBI mengatakan Shukrijumah menyebrangi AS menggunakan kereta api menuju Terusan Panama.
Ia ingin ke Trinidad, London dan Afghanistan.
Saat peristiwa 911, ibunya mengatakan bahwa Sukrijumah menghubunginya untuk terakhir kalinya.
Ibunya memintanya untuk tidak pulang ke rumah.
“Dan ia mengatakan kepadaku, ‘tidak, aku tidak melakukan apapun, aku akan datang, jangan khawatir mengenai ini,” ujar ibunya mengulang.
Setelah itu ibunya tidak pernah mendengar apapun mengenai dirinya.
“Ia kini tengah fokus untuk penyerangan terhadap AS dan negara Barat lainnya,” uajr Leblanc.
FBI sangat yakin, Shukrijumah berada di wilayah pedalaman Pakistan, Waziristan.
Kini Shukrijumah masih dapat bepergian bebas dan mungkin suatu saat akan memberikan kejutan untuk AS.
FBI sangat ingin mendakwa Shukrijumah di Florida Selatan, namun kunci informasi penting mengenai dirinya saat ini dipegang oleh tahanan Guantanamo seperti Khaled Sheikh Mohammed, dan akan sulit menjadikan Khaled sebagai saksi. (haninmazaya/arrahmah.com)