MOGADISHU (Arrahmah.com) – Administrasi Islami di kota selatan Somalia, Baidoa, pada hari Rabu (21/10) memerintahkan penutupan dua stasiun radio lokal untuk waktu tak terbatas.
Dalam sebuah dekrit yang dikeluarkan oleh Al Shabaab, dua stasiun radio independen lokal, Warsan dan Jubba FM, diperintahkan untuk menghentikan aktivitas siaran mereka “sampai pemberitahuan lebih lanjut”.
“Jika anda tidak mematuhi perintah untuk menutup stasiun, anda akan menghadapi hukuman berat sesuai dengan undang-undang,” kata dekrit.
Pejabat administrasi Islami tidak mengatakan mengapa mereka memutuskan untuk menutup stasiun di Baidoa, ibukota provinsi wilayah Bay yang terletak 245 kilometer barat daya Mogadishu.
Kelompok advokasi wartawan lokal, National Union of Somali Journalists (NUSOJ), mengecam penutupan stasiun radio ini sebagai ‘tindakan penindasan’, dan menyerukan agar program siaran radio kembali mengudara.
“Kami mengutuk tindakan penutupan stasiun radio di Baidoa dan Al-Shabab harus mengakhiri tindakan penindasan ini dengan segera mengizinkan stasiun radio untuk kembali mengudara,” kata Omar Faruk Osman, Sekjen NUSOJ dalam sebuah pernyataan.
Al Shabaab, yang dianggap oleh pemerintah Somalia sebagai kelompok teroris yang terkait Al-Qaidah, telah mengontrol sebagian besar Somalia selatan dan ingin mendirikan negara Islam yang mengimplementasikan hukum Islam di Somalia.
Pemantau media lokal dan internasional mempertimbangkan Somalia sebagai salah satu tempat terburuk bagi wartawan untuk beroperasi seiring hampir 20 wartawan telah tewas sejak Januari 2008. (althaf/ansr/arrahmah.com)