JAKARTA (Arrahmah.com) – Pengamat politik dari Universitas Indonesia Ade Armando begitu yakin jika Joko Widodo maju sebagai calon presiden, kader PDIP itu sudah dapat dipastikan akan memenangkan pemiihan presiden (Pilpres) 2014. Bahkan ia berani mempertaruhkan nyawanya, dalam hal ini lehernya untuk dipotong. “Potong leher saya jika Jokowi kalah! Jika dia maju saat ini,” tantang Ade.
Berdasarkan hasil riset lembaga penelitian perbincangan politik Politicawave, Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) dan Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menjadi 2 tokoh terpopuler dalam perbincangan di media sosial untuk dicalonkan menjadi Presiden dan Wakil Presiden pada 2014.
Armando juga menilai, hasil survei dari media sosial patut menjadi pertimbangan penting oleh setiap figur politik, karena setiap konten yang diperbincangkan di media sosial dapat mempengaruhi pemberitaan media massa, begitu juga sebaliknya.
“Media sosial didominasi kelas menengah, tidak menyeluruh, namun bukan berarti itu menjadi alasan untuk mengabaikan pengaruh media sosial, karena suara kelas menengah itu sangat kencang dan mempengaruhi media massa,” ujar Ade di Jakarta, Selasa (24/9/2013).
Sebuah komentar pengamat politik yang beraoma ‘dukungan’ untuk Jokowi. Komentar yang sungguh sangat arogan dan mendahului ketentuan Allah Ta’ala. Hanya berbasis pada data-data di media sosial, pernyataan Ade berani mempertaruhkan lehernya untuk dipotong -entah sampai putus atau tidak- sesuatu yang sangat rendah dan hina. Alangkah naifnya.
(azmuttaqin/l6/arrahmah.com)