JAKARTA (Arrahmah.id) – Ade Armando dikeroyok orang tidak dikenal tanpa atribut perguruan tinggi di tengah aksi unjuk rasa Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta pada Senin (11/4/2022).
Managing Direktor Political Economy and Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan melalui akun Twitternya mengungkapkan bahwa apa yang menimpa Ade Armando merupakan akibat dari sistem hukum yang tidak adil.
“Ade Armando korban sistem hukum yang tidak adil, dari pemeriksaan hingga pengadilan,” ujar Anthony pada Senin (11/4).
Anthony mengatakan, hukum di Indonesia memang secara kasat mata membuat beberapa orang seperti kebal hukum. Sementara, beberapa orang lainnya sangat mudah diseret ke pengadilan.
“Sebagian masyarakat tidak tersentuh hukum, yang lainnya dicari-cari untuk dihukum: memicu pengadilan jalanan,” imbuhnya.
Anthony berharap, setelah kejadian yang dialami Ade Armando, bisa menjadi pemacu penegakan hukum yang adil di Indonesia.
“Semoga jadi pelajaran, tegakkan hukum sesuai hukum berlaku,” pungkasnya.
Jika ditelisik, sosok Ade Armando memang kental dengan kontroversi. Ade bahkan beberapa kali dilaporkan ke polisi walau tak satupun dari laporan tersebut berlanjut.
Tercatat pada 25 Januari 2017, Kepolisian Polda Metro Jaya pernah menetapkan Ade Armando sebagai tersangka dugaan penistaan agama, setelah dia memposting melalui akun Facebook dan Twitternya, “Allah kan bukan orang Arab. Tentu Allah senang kalau ayat-ayatnya dibaca dengan gaya Minang, Ambon, Cina, Hiphop, Blues.”
Pada Januari 2018, Ade Armando kembali dilaporkan ke polisi usai mengomentari hadits Nabi Muhammad SAW.
Melalui akun Facebooknya, Ade Armando menulis, “Hampir pasti isi hadits tidak persis sama dengan apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad”, dan “Yang Suci itu Al Quran, Hadits mah kagak!”
Pada tahun 2021, Ade kembali melontarkan kata-kata yang menimbulkan kontroversi. Dalam sebuah video Ade menyatakan bahwa tidak ada perintah shalat lima waktu dalam Al Quran.
“Saya sih shalat lima waktu walaupun saya tahu sebenarnya di dalam Al Quran tidak ada perintah shalat lima waktu. Coba saja baca Al Quran, Anda tidak akan menemukan ayat yang mengatakan shalat itu harus dilakukan lima kali sehari,” ujar Ade pada video yang dibagikan di kanal YouTube CokroTV. (rafa/arrahmah.id)