GROZNY (Arrahamah.id) — Presiden Chechnya Ramzan Kadyrov mengatakan 15-20 wanita yang ambil bagian dalam demonstrasi anti-perang di kota Grozny telah ditahan. Mereka pun diancam dengan pengiriman suami dan anak-anak mereka ke medan perang Ukraina.
Dilansir Pravda (21/9/2022), Kadyrov dalam akun Telegramnya menulis bahwa putra dari tiga wanita peserta demonstrasi telah dikirim ke Ukraina.
“Mereka (15-20 perempuan) dibayar murah oleh organisasi Eropa untuk ambil bagian dalam demonstrasi anti-perang,” tulis Kadyrov tanpa memberikan bukti apapun.
Kadyrov menambahkan bahwa para pelaku demonstrasi adalah orang-orang yang tidak dapat memberikan kehidupan yang bermartabat hari ini dan besok.
“Orang-orang seperti ini harus dikerahkan dalam operasi militer khusus [eufemisme pemerintah Rusia untuk perang di Ukraina],” ujarnya.
Kadyrov meminta penduduk Chechnya untuk menahan diri ikut serta dalam demonstrasi anti-perang. Dia mengatakan bahwa mereka yang akan bergabung dengan demonstrasi akan dianggap “musuh rakyat” dan akan dikirim ke medan perang. (hanoum/arrahmah.id)