(Arrahmah.id) – Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, bersama kesulitan ada kemudahan.
Kesulitan merupakan bagian dari kehidupan ini, tidak pernah ada orang yang tidak pernah sulit dalam hidupnya, karena itulah maka selalu akan ada kesulitan.
Al Qur’an memberikan kepada kita satu ayat yang wajib kita instal dalam diri kita, letakkan dia kuat-kuat dalam diri kita, tancapkan dia kuat-kuat dalam diri kita, fungsinya nanti saat kesulitan itu hadir, maka ayat ini tinggal kita pencet, kemudian dia menyala.
Dan kemudian bahwa sesungguhnya setelah kesulitan yang sekarang sedang menghimpit kita, sedang menyesakkan dada kita ini, setelah ini akan hadir kemudahan. Dan inilah yang akan menghadirkan pertolongan Allah subhanahu wata’ala, karena kita yakin dengan pertolongan Allah, dan tidak menambahi keterpurukan kita.
Bagi siapapun yang merasakan kesulitan, maka ingat ayat ini, perhatikan betul ayat ini, dan ingat-ingat betul ayat ini:
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا, إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
Para ulama tafsir menyampaikan bahwa, disini ada pengulangan kata, dan pengulangan kata itu ada banyak makna, sekilas ini maknanya:
pertama: Sekilas, dia adalah penguatan bahwa bersama kesulitan pasti ada kemudahan, lalu diulang lagi, bersama kesulitan pasti ada kemudahan. Kalaupun hanya itu yang kita dapat, maka sungguh sangat bahagia kita, karena yang memastikan, yang menguatkan, konsep hidup ini bahwa bersama kesulitan ada kemudahan adalah Allah subhanahu wata’ala, yang menciptakan semua ini, yang maha memberikan semua solusi dari semua permasalahan.
Lebih dari itu ternyata ada pemahaman kedua yang lebih detil, lebih mendalam yaitu: bahwa ayat ini ternyata para ulama jeli mengamatinya, kata al’usri, ada alif lamnya, pengulangannya sama, tapi kata yusro, tidak ada alif lam nya, ulama mengatakan bahwa kalau yang ada alif lamnya, itu namanya ma’rifat, kalau tidak ada alif lamnya namanya nakiroh.
Ma’rifat itu artinya adalah sesuatu yang definitif, yang jelas mana yang ditunjuk, kalau nakiroh itu tidak jelas. Maka kita maknai begini, kesulitan itu disebutkan Allah subhanahu wata’ala kesulitan itu ma’rifat artinya bisa ditunjuk kesulitan yang itu, adapun yusron itu tidak jelas, yang mana kemudahannya, yang mana saja, disitulah ulama mengatakan, kalimat kesimpulannya, ulama mengatakan bahwa dengan ma’rifah itu, yang disematkan untuk kata kesulitan, itu barangnya satu, baik ayat kelima [kesulitan yang ada di ayat kelima atau keenam- dari surat al Insyirah-red], sesungguhnya kesulitannya sama, tapi kata yusron yang artinya kemudahan, yusron di ayat kelima tidak sama dengan yusron di ayat keenam, karena dia dinyatakan dengan menggunakan nakiroh, atau tidak definitif.
Karena itulah maka, muncul satu ungkapan yang sangat terkenal, dan ungkapan ini ada yang mengatakan bahwa ini dari nabi, ada yang mengatakan ini dari sahabat, yang manapun, kalimat ini sangat terkenal, di antaranya adalah sebagaimana yang disampaikan oleh sahabat yang mulia Abdullah bin Mas’ud radiyallahuanhu atau sebelum itu adalah kalimat Umar bin Khottob radiyallahuanhu, di mana suatu hari Abu Ubaidah amirul umarah di negeri Syam di masa khalifah Umar bin Khottob, Abu Ubaidah pernah dikepung oleh musuh di negeri Syam, kemudian Abu Ubaidah menulis surat ke Khalifah Umar di Madinah, untuk meminta bantuan, meminta nasihat dan saran, maka kemudian Umar dalam suratnya membalas, salah satu bunyi balasannya adalah: SEBERAPA SULITPUN HIDUP SEORANG HAMBA, MAKA ALLAH AKAN MENGHADIRKAN SOLUSINYA, KARENA KESULITAN TIDAK PERNAH MENGALAHKAN KEMUDAHAN DUA KALI, KARENA KESULITAN TIDAK PERNAH MENGALAHKAN KEMUDAHAN 2 KALI.
Tidak mungkin kesulitan itu mengalahkan kemudahan dua kali, artinya setelah sulit maka harusnya mudah, nanti setelah sulit harusnya mudah, setelah sulit harusnya mudah, bukan sulit sulit sulit, tapi janji Allah setelah sulit ada mudah.
Bagi siapapun yang sedang sulit maka ingat ayat ini sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, dan kesulitan itu tidak mungkin mengalahkan kemudahan dua kali. Siapapun yang merasa bahwa beruntun permasalahan hidupnya, maka yakinlah bahwa setelah masalah-masalah ini, itu mungkin hanya satu paket permasalahan, beragam bentukan, tapi akan hadir satu paket kemudahan dalam hidup kita.
Dan ingat bahwa tidak mungkin kesulitan mengalahkan kemudahan dua kali. Dan siapapun yang sedang mengalami putus asa dalam hidupnya, ketika sudah merasa bahwa mungkin sudah nasib hidup saya selalu sulit, selalu punya masalah tanpa solusi, maka ingat, “Al Insyirah ayat 5-6”, dan ingat bahwa kesulitan tidak mungkin mengalahkan kemudahan dua kali.
Abdullah bin Mas’ud radiyallahuanhu seorang ahli Qur’an di ummat ini dari kalangan sahabat nabi shalallahu alaihi wasallam, beliau mengatakan kalimat yang luar biasa, kata beliau: andai kesulitan itu masuk ke dalam sebuah batu, maka pasti kemudahan mengejarnya masuk ke dalam batu itu. Atau dalam kalimat yang lain, andai kesulitan masuk ke dalam sebuah lubang yang kecil, maka akan disusul dan dikejar oleh kemudahan yang masuk ke dalam lubang tersebut.
Artinya adalah bahwa tidak mungkin kehidupan ini semuanya adalah sulit, pasti akan hadir suatu masa atau setelahnya, setelah kesulitan pasti ada kemudahan, maka instal ini dalam diri kita, ingat betul ayat ini, diingat-ingat betul, ditanamkan betul, dirasakan betul dalam hidup kita bahwa: fainnama’al usri yusro, innama’al usri yusron, sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, wallahua’lam bishowab.
*Disarikan dari tausiyah oleh Ustadz Budi Ashari.
(haninmazaya/arrahmah.id)