JAKARTA (Arrahmah.com) – Capres Prabowo Subianto mengatakan intervensi asing dalam Pilpres 9 Juli 2014 lalu terlihat jelas. Salah satunya bagaimana pemberitaan media asing terhadap Prabowo-Hatta.
“Kita lihat belum ada keputusan resmi, tapi TV dan media asing sudah banyak bilang pihak sana menang. Asing sedang membuat perception building. Makanya kalau wartawan asing selalu tanya kepada saya, ‘Anda kalah’,” ungkap Prabowo saat kunjungan ke kantor PBNU, Jakarta, Selasa (15/7/2014), seperti dikutip dari RMOL.
Padahal, sambung Prabowo, pihaknya belum tentu kalah. Hitung-hitungan tim yang dibentuk oleh tim pemenangan Prabowo-Hatta jelas menunjukkan kemenangan. “Kekuatan di belakang saya besar. Ditambah lagi ada dukungan parlemen 62 persen. Jangan anggap enteng saya,” tegas Prabowo.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Dr KH Said Aqil Siradj menyebutkan bahwa kunjungan calon presiden Prabowo Subianto ke kantor PBNU juga dihadiri oleh 12 pimpinan Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI).
“Di dalam tadi ada 12 pimpinan ormas Islam. Pertama kita harap Prabowo dapat kekuatan dan taufik dari Allah SWT,” kata Kiai Said kepada wartawan di kantor PBNU, Jakarta.
Said Aqil yang juga ketum LPOI menegaskan, apapun keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Juli nanti, harus dihadapi oleh semua kubu dengan lapang dada. Hanya saja, dia menyayangkan langkah pihak-pihak yang mendeklarasikan kemenangan dini. “Itu namanya mendahului keputusan KPU,” tegas Said Aqil.
Dalam kesempatan itu, Said juga bilang seyogyanya masing-masing kubu yang bertarung tunduk dan patuh pada UU di mana keputusan pemenang pilpres berada di tangan KPU.
“Kita juga mendesak aparat hukum menindak tegas terhadap pihak-pihak yang berencana membuat keadaan tidak kondusif,” tambah Kiai Said Aqil.
Dia pun meminta agar seluruh ormas Islam, khususnya yang tergabung dalam LPOI, waspada terhadap politik adu domba dan intimidasi pihak mana pun. Terpenting pula, dia dan pimpinan LPOI juga sepakat dengan pernyataan Prabowo tentang bahaya campur tangan asing yang semakin terasa saat pilpres ini. “Makanya LPOI juga menolak campur tangan asing,” terangnya.
Ormas Islam yang hadir pada kesempatan itu adalah Nadlatul Ulama (NU), Persatuan Islam, Al Irsyad Al-Islamiyah, Mathlaul Anwar, Ittihadiyah, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia, Azzikra, Syarikat Islam Indonesia, Al-Washiliyah, Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) dan Ikatan Dai Indonesia (IKADI). (azm/arrahmah.com)