(Arrahmah.com) – Syaikh Dr. Hani As-Siba’i, seorang ulama yang sangat dihormati dalam tandzim Al-Qaeda, menyampaikan komentarnya terkait propaganda “Jabhah Nushrah memisahkan diri dari Al-Qaeda”.
Beliau mengomentari propaganda yang telah menipu para pemuda melalui tayangan-tayangan opini di stasiun-stasiun Televisi mereka yang mengklaim bahwa pemisahan diri Jabhah Nushrah dari Al-Qaeda adalah solusi bagi Suriah.
Menurut Syaikh Hani, propaganda tersebut menginginkan Jabhah Nushrah yang Suriah dan Nasionalis, sehingga Amerika dan negara-negara teluk bisa ridha kepada Jabhah Nushrah.
Berikut terjemahan komentar Syaikh Hani terkait propaganda tersebut dalam kultweet-nya, yang dipublikasikan oleh Muqawamah Media pada Sabtu (7/3/2015).
بسم الله الرحمن الرحيم
Propaganda “Jabhah Nushrah Memisahkan Diri Dari Al-Qaeda” Ada Apa Dibalik Ini?
Kultweet Oleh: Dr. Hani As-Siba’i
Segala puji hanya bagi Allah, Shalawat dan Salam semoga selalu tercurahkan pada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.
Amma ba’du:
Hal yang menjadi perhatian utama setelah kekalahan Harakah Hazm “yang didukung Amerika” adalah banyak penyiar berita Televisi Suriah yang mulai bersimpati pada Jabhah Nushrah. Tetapi ternyata mereka menginginkan Jabhah Nushrah yang “Suriah dan Nasionalis” kosong dari muhajirin. Mereka berslogan “Suriah milik orang Suirah”, yaitu pemisahan diri Jabhah Nushrah dari Al-Qaeda adalah solusi bagi Suriah.
Para penyiar berita Suriah ini telah menipu para pemuda dengan menayangkan terang-terangan opini ini di stasiun-stasiun Televisi mereka, bahwa memisahkan diri dari Al-Qaeda adalah solusi bagi Suriah. Mereka menginginkan Jabhah Nushrah yang Suriah dan Nasionalis, sehingga Amerika dan negara-negara teluk bisa ridha kepada Jabhah Nushrah.
Dengan taufiq dari Allah saya mengomentari ini:
Pada permualan, sebagai seoarang muslim yang independen dan peduli pada persoalan kaum muslimin saya ingin tegaskan saya bukanlah pengikut Al-Qaeda, atau Jabhah Nushrah, bukan pula Daulah atau jama’ah apapun itu yang ada di muka bumi.
Apakah para penyiar propagandis itu masih ingat ketika Dr. Ayman Az-Zhawahiri menyalahkan keputusan Syaikh Al-Jaulani yang mengumumkan hubungan Jabhah Nushrah dengan Al-Qaeda? Mengapa Syaikh Ayman tidak setuju hal itu diumumkan? Karena Syaikh Ayman mempertimbangkan maslahat bahwa lebih baik hubungan antara Jabhah Nushrah dan Al-Qaeda tidak diumumkan pada publik, sehingga orang-orang yang lemah jiwanya tidak memanfaatkan ini untuk menakuti masyarakat Suriah dari Jabhah Nushrah.
Benar, pengumuman hubungan antara Jabhah Nushrah dan Al-Qaeda terasa pahit pada waktu itu. Tetapi setelah berjalannya waktu hal ini menjadi rahmat dan nikmat dari Allah.
قَد تَّبَيَّنَ ٱلرُّشْدُ مِنَ ٱلْغَىِّ
“Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat” (QS. Al-Baqarah: 256)
Dan tatkala sikap ekstrim Daulah telah melampaui batas, dengan membunuh dan mengkafirkan dan bahkan meledakkan bom pada mujahidin, maka tandhim Al-Qaeda mengumumkan bahwa mereka berlepas diri dari perbuatan Daulah dan Al-Qaeda mengeluarkan Daulah dari organisasi mereka.
Seandainya Jabhah Nushrah tidak mengumumkan hubungan mereka dengan Al-Qaeda pada saat itu, maka akan banyak sekali pejuang yang akan keluar darinya dan Jabhah Nushrah akan tergerusi.
Lalu siapakah pihak yang paling vokal menyoroti keabsahan syari’at atas tandhim Daulah? Bukankah mereka adalah Al-Qaeda beserta cabang-cabangnya?
Al-Qaeda bersama para masyayikh jihad, merekalah yang terdepan menyerang sifat ghuluw Daulah. Adapun para masyayikh “Gerakan Keadilan Turki” mereka pada saat itu tidak memiliki hujjah apapun dan kredibiltas (untuk menyoroti jama’ah Daulah –red)
Halal bagi Gerakan “Perlawanan Keadilan” untuk merajut hubungan dengan Amerika, Turki, dan negara-negara Teluk. Haram hukumnya bagi Jabhah Nushrah untuk memisahkan diri dari Al-Qaeda.
Saya tidak mau mendengarkan kaum opurtunis nasionalis Suriah untuk melawan para muhajirin! Ketika saya menulis analisa saya dan tidak sesuai dengan hawa nafsu mereka, mereka berteriak: Urus saja urusan negerimu sendiri Mesir!
Perlu diketahui oleh semua pihak yang telah terpengaruhi oleh propaganda ini, jika bukan karena Allah kemudian karena hubungan antara Jabhah Nushrah dan Al-Qaeda, tentu jama’ah Daulah telah menelan kalian, kalian hanya tinggal bekas setalah itu. Apakah kalian bisa mengerti sekarang?
Sungguh sangat jauh perbedaan antara pendukung propaganda ini di Syam dengan Mulla Muhammad Umar di Afghanistan! Mereka berslogan “Suriah milik orang Suriah”, sedangkan Mulla Umar rela kehilangan Negara dan kekuasaannya karena membela muhajirin. Seandainya Mulla Umar mau menyerahkan muhajrin yang diminta Amerika, tentu dia masih berkuasa hari ini. Tapi Mulla Umar tidak pernah mengusir muhajirin, dan tidak pernah menyebut mereka dengan kata yang buruk, dan tidak meneriaki mereka: Afghanistan milik orang Afghan!
Sebagai penutup, saya katakan: Jika para pendukung propaganda ini berhasil dalam seruan mereka ini, Maka bersiaplah para muhajirin untuk melihat kesepakan Dayton yang baru. Pengusiran dan pendeportasian menyedihkan akan kembali terulang. Mereka mengira sedang memberikan jalan keluar terbaik, sebenarnya hal ini malah akan menyebabkan pengusiran dan pendeportasian muhajirin dari Syam. Amerika tidak akan tenang sampai para muhajirin diusir dari medan-medan jihad. Kasihanilah kami ya Rabb..
Segala puji hanya milik Allah semata sang penguasa semesta alam.
13 Jumadil Awal 1436 H – 4 Maret 2015
(banan/arrahmah.com)