JAKARTA (Arrahmah.com) – Tanggal 9 Januari 2013, situs kepresidenan RI yang beralamat diwww.presidensby.info diserang oleh hacker yang tampak melakukan aksi deface alias mengganti laman beranda situs yang bersangkutan.
Namun, menurut I Made Wiryana, praktisi IT yang juga mengawal keamanan situs tersebut, yang terjadi bukanlah tindak hacking atau peretasan yang umumnya identik dengan bobolnya keamanan server situs. Ia mengatakan, insiden itu hanya re-route atau pengalihan alamat.
“Jadi, istilah yang tepat itu bukan di-hack karena situsnya sendiri yang beralamat diwww.presidenri.go.id tidak apa-apa, hanya domainnya yang dialihkan ke mesin lain,” ujar Made dalam percakapan telepon dengan Kompas Tekno, Senin (4/2/2013).
Kalau diibaratkan, lanjut Made, situs presiden adalah “istana”, sementara domain adalah “papan penunjuk jalan” yang menuntun pengguna internet ke istana tersebut.
“Nah, papan namanya inilah yang diubah, sementara istananya sendiri tidak apa-apa. Misalnya, saya ikuti petunjuk arah ke daerah Senen, tetapi saya malah sampai di Ancol,” ujar pria yang juga aktif di komunitas Linux ini menjelaskan.
Lebih tepatnya, perubahan yang dilakukan oleh Wildan, sang hacker situs presiden itu, dikatakan Made berada pada level services yang menaungi layanan domain, bukan server tempat data-data situs tersebut berada.
“Makanya, hasilnya berbeda-beda. Ada yang pakai provider A, ternyata alamat situs presiden dialihkan, sementara provider B tidak mengalihkan. Situs di alamat www. presidenri.go.id sendiri sama sekali tidak bermasalah ketika diakses hari itu, hanya yang berdomain .info saja,” papar Made seraya menambahkan bahwa domain .info masih digunakan untuk situs presiden hingga saat ini karena sudah telanjur dikenal pengguna. (Ukasyah/tek-kom/arrahmah.com)