JAKARTA (Arrahmah.com) – Aksi Cepat Tanggap (ACT), sebuah lembaga yang peduli pada persoalan kemanusiaan, konflik dan bencana alam telah menyalurkan bantuan untuk muslim Rohingya di negara bagian Rakhine (Rakhine State), Myanmar sebesar 3 milyar rupiah, demikian Direktur Global Humanity Response ACT, Doddy CHP, mengungkapkan kepada arrahmah.com di Menara 165 Jakarta Selatan, Senin (27/5/2013). Diungkapkan “Dari mulai Agustus 2012 sampai februari 2013 secara hitungan kasarnya telah menyalurkan bantuan sebesar 3 milyar rupiah. Dari jumlah itu mayoritas digunakan untuk membangun rumah tinggal sementra (shelter) untuk para muslim Rohingya.” Ujar Doddy yang sudah 4 kali ke Rakhine.
Dia juga merinci tentang shelter tersebut, disebut rumah tinggal sementara, lantaran rumah panggung ini dindingnya terbuat dari bambu dan tiang-tiang penyangganya dari kayu serta asbes sebagai atapnya. Bangunan 1 pintu berukuran 3×4 m ini rata-rata didiami oleh 7 orang anggota keluarga. Shelter ini dirancang kekuatannya sampai 4 tahun ke depan. Meski demikian, “Kondisi rumah tinggal sementara ini jauh lebih baik daripada mereka tinggal di tenda pengungsian dan tumpukan jerami,” katanya penuh pilu
Doddy mengisahkan, bahwa pada kali pertama kedatanganya ke Rakhine, dia menyaksikan sendiri tempat penampungan muslim Rohingya seperti kandang kambing beralaskan jerami. Terlebih lagi saat musim hujan dan musim dingin. “Sangat menyedihkan kondisi mereka,” katanya.
Dia juga menyebut programnya ini Integreted Comunity Shelter , jadi selain rumah tinggal sementara itu ada kamar mandi, kakus, tempat cuci dan pompa air tangan. Perbandingannya stiap tiga pintu shelter satu kamar mandi dan seterusnya itu
Sampai saat ini ACT telah membangun 300 shelter di Sitway, Rakhine State, Myanmar. Rencananya ACT dalam tahun ini akan membangun 1000 shelter untuk menampung sekitar 10.000 jiwa muslim Rohingya. Semoga Allah Ta’ala berkahi dan mudahkan.
(azmuttaqin/arrahmah.com)