ACEH (Arrahmah.id) – Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa telah terjadi gempa tektonik di wilayah Aceh pada Sabtu (30/12/2023) sekitar pukul 12.19 WIB. Titik pusat gempa dikabarkan berada di Samudera Hindia, sebelah barat Aceh.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 6,3. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 2,50° LU ; 93,00° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 372Km arah Barat Daya Kota Calang, Aceh pada kedalaman 12 km.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas di Zona Investigator Fracture Zone (IFZ) . Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan sesar geser ( strike-slip ),” papar Daryono.
Daryono mengatakan gempa ini dirasakan di daerah Aceh Selatan, Simeulue, Aceh Barat Daya, Aceh Besar dan daerah Banda Aceh. Ia menegaskan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI,” tegasnya dalam pesan singkat kepada media.
Gempa bumi ini menimbulkan gempa susulan. Hingga pukul 12.41 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan ( aftershock ).
“Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa,” kata Daryono.
BMKG pun meminta masyarakat memeriksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah. (Rafa/arrahmah.id)